Federal Reserve telah mengumumkan akan mulai melakukan kebijakan tapering off atau pengurangan pembelian aset hingga US$15 miliar per bulan mulai akhir November 2021.
Kebijakan pengurangan stimulus oleh otoritas moneter Amerika Serikat ini memang sudah disampaikan jauh-jauh hari sejak awal pertengahan tahun ini, yang diharapkan tidak memberi dampak yang cukup besar bagi sejumlah negara-negara di dunia, terutama negara berkembang.
Adapun, dampak dari kebijakan pengurangan pembelian obligasi oleh the Fed, Bank Sentral Amerika Serikat (AS), memang sudah price-in di Indonesia, sehingga dinilai tidak akan sebesar dampak taper tantrum pada 2013.
Kala itu, Taper tantrum 2013 atau gejolak ekonomi akibat kebijakan tapering membuat otoritas moneter di Indonesia, yaitu Bank Indonesia, memperketat suku bunga sebesar 175 basis poin, karena dolar AS yang menguat, dari sekitar Rp9.000 per dolar AS menjadi di atas Rp13.000 per dolar AS.