Bisnis, JAKARTA— Industri finansial teknologi atau fintech peer-to-peer (P2P) lending mencatatkan peningkatan kredit. Menjaga kualitas kredit menjadi salah satu pekerjaan rumah mengingat beberapa kasus yang mengikuti platform pinjaman online seperti Investree hingga TaniFund.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengatakan, pertumbuhan kredit fintech mencapai 24,16% secara tahunan (year on year/YoY) apabila dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya mencapai Rp24,16 triliun.
Adapun pada April 2023, outstanding pembiayaan fintech P2P lending mencapai Rp50,53 triliun atau naik 30,64% Catatan peningkatan outstanding pembiayaan fintech P2P lending itu lebih kencangn dibandingkan dengan periode Maret 2024 yang tumbuh mencapai 21,25%.
Meskipun kredit meningkat, OJK mencatat tingkat risiko kredit macet industri fintech P2P lending pada April 2023 secara agregat atau TWP90 dalam kondisi terjaga. Tingkat wanprestasi kredit atau TWP90 mencapai 2,79% pada April 2024, yang mana turun dibandingkan pada posisi April 2023 yakni 2,82%. Angka tersebut juga turun dibandingkan pada Maret lalu yang mencapai 2,94%.