Bisnis, JAKARTA — Pasar modal Indonesia diramaikan oleh banyak aksi korporasi berupa akuisisi oleh emiten-emiten sepanjang tahun berjalan 2022. Kondisi ekonomi yang perlahan membaik membangkitkan optimisme di kalangan emiten ini untuk melebarkan sayap bisnisnya melalui strategi anorganik ini.
Namun, langkah ini tentu saja bukan tanpa risiko, apalagi saat ini kondisi ekonomi global sedang ditandai oleh kemelut akibat konflik geopolitik yang efeknya merambat ke mana-mana. Rantai pasok global masih terganggu dan menghantarkan inflasi sejumlah negara meroket.
Di tengah kondisi global ini, Indonesia masih tergolong kuat. Kebijakan pemerintah untuk mempertahankan daya beli masyarakat melalui subsidi memungkinkan inflasi tidak melonjak terlalu tinggi. Alhasil, secara umum perekonomian tetap stabil.
Hal ini memberikan ruang bagi korporasi, termasuk kalangan emiten di pasar modal, untuk tidak menunda ekspansi bisnisnya kendati ada bayang-bayang risiko di masa depan. Dengan portofolio bisnis yang makin luas, diharapkan bisa menjadi amunisi untuk mendongkrak kinerja di masa mendatang.