Target Besar Mitratel Usai IPO

Rasio keterisian menara Mitratel saat ini masih kalah dibanding sejumlah perusahaan menara lain. Hal ini sedikit menjadi preseden buruk bagi langkah IPO-nya. Meski begitu, perseroan memastikan akan mengejar pertumbuhan tenancy ratio ini dalam 5 tahun ke depan.

Rinaldi Mohammad Azka

10 Nov 2021 - 19.50
A-
A+
Target Besar Mitratel Usai IPO

Telkomsel dan PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel melakukan penambahan pengalihan kepemilikan 4.000 unit menara telekomunikasi milik Telkomsel kepada Mitratel. Kesepakatan yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli (Sale and Purchase Agreement/SPA) antara kedua perusahaan pada 31 Agustus 2021.

Bisnis, JAKARTA — Calon emiten menara, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. menargetkan dalam 5 tahun ke depan dapat meningkatkan tenancy ratio atau rasio keterisian operator seluler di menaranya menjadi 1,95x.

Direktur Utama Dayamitra Telekomunikasi Theodorus Ardi Hartoko menjelaskan bahwa saat ini memang tenancy ratio Mitratel terhitung masih rendah dibandingkan dengan pesaing lainnya di bisnis menara, yakni di angka 1,57x. Namun, hal ini akibat dari pembelian menara terbaru yang cukup tinggi.

"Tenancy ratio, kami rencana 5 tahun ke depan sampai 10 tahun ke depan akan meningkat. Pada tahun 2026 atau 5 tahun lagi akan capai 1,95x ini sejalan dengan kami tetap menambah jumlah menara dan intens memonetisasi menara yang hanya digunakan satu tenant atau satu operator saja," paparnya dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi VI DPR, Rabu (10/11).

Penambahan jumlah operator pengguna menaranya ini akan terus dilakukan secara masif khususnya pada 57% atau 16.067 menara yang tersebar di luar Pulau Jawa.

Saat ini, Mitratel memiliki 28.030 menara. Dari jumlah itu, yang tersebar di Pulau Jawa sebanyak 11.963 menara atau 43% dari portofolio dengan tenancy ratio 1,64x. Sementara itu, sebanyak 16.067 menara atau 57% berada di luar Pulau Jawa dengan tenancy ratio 1,39x.

"Kami bersama operator mempersiapkan rencana, memastikan pertumbuhan ekonomi di luar Jawa masif diimbangi seluruh operator yang dapat memberikan layanan sebaik-baiknya di seluruh Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, dana dari hasil penawaran umum perdana atau initial pulibc offering (IPO) akan digunakan untuk mengembangkan kompetensi dan kapabilitasnya menjadi perusahaan unggul, profesional, dan transparan.

"Kami pahami perubahan teknologi yang cepat harus akselerasi seluruh kompetensi Mitratel dan ke depan. Tercermin di business plan tak hanya semata-mata tower bisnis, tapi berkembang menjadi infrastructure company bisa support era 5G dan kelanjutannya," katanya.

Saat ini, tenancy ratio pesaing mitratel seperti PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) dari grup Djarum terisi 1,86x, Grup Saratoga melalui PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) terisi 1,89x, Edgepoint terisi 1,59x, dan Protelindo terisi 1,94x.

Direktur Utama Telkom Indonesia (Persero) Ririek Adriansyah menjelaskan rencana ke depan Mitartel akan mengembangkan bisnisnya yang paling mendasar dengan menambah menara di berbagai daerah, baik membangun tower maupun akuisisi menara.

"Selain itu, akan masuk ke berbagai bisnis lain yang relevan dengan tower, seperti fiber optik, entah itu membangun fiber optik atau akuisisi perusahaan fiber optik. Ini akan dilakukan Mitratel," urainya.

Di sisi lain, menyambut era 5G selain membutuh menara lebih banyak, industri akan membutuh mini pool di kota-kota yang tidak mungkin lagi dibangun menara baru. Mitratel akan menyiapkan kebutuhan mini pool tersebut.

Menurutnya, salah satu karakter teknologi 5G adalah distributif atau kemampuan commuting harus sedekat mungkin dengan pengguna akhir, dalam hal ini pelanggan seluler. Mitratel akan menyiapkan area commuting yang akan jadi sumber-sumber pertumbuhan Mitratel ke depan.

KONTRAK JUMBO

Selain itu, Mitratel juga sudah memiliki kontrak backlog Rp30,7 triliun hingga 2030. Nilai kontrak ini jadi modal menuju IPO yang targetnya tercatat pada 22 November 2021.

"Salah satu keunggulan kami [Mitratel] memiliki pendapatan besar dengan backlog kontrak Rp30,7 triliun. Pertumbuhan revenue 17% dan EBITDA 36% pertumbuhan tahunannya," urai Ririek.

Menurutnya, Mitratel memiliki 6 keunggulan dibandingkan dengan provider menara lainnya. Selain terdapat backlog kontrak dan pertumbuhan bisnis yang tinggi, cakupan menaranya di luar Jawa yang besar membuatnya dapat mengelola kerja sama tambahan dari para tenant.

Mitratel dianggap paling siap melayani ekspansi operator di luar Jawa yang meningkatkan portofolio kolokasi.

Perusahaan juga mengklaim memegang kualitas tenant terbaik dengan Telkomsel sebagai anchor tenant atau operator penyewa utama dengan mewakili 50% kontribusi pendapatan. Sementara itu, pendapatan yang berasal dari tiga operator seluler terbesar (Telkomsel, XL, dan Indosat) mencapai hingga 85%.

Sinergi dengan Telkom Group juga menjadi salah satu keunggulannya yang memungkinkan diversifikasi lebih lanjut usahanya dan fiberisasi.

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan pada Harian Bisnis Indonesia, Mitratel mencatatkan laba bersih sebesar Rp700,7 miliar per Juni 2021. Jumlah itu naik 356% dibandingkan dengan tahun lalu senilai Rp153,7 miliar.

Adapun topline atau pendapatan perseroan tercatat pada posisi Rp3,22 triliun. Jumlah itu juga naik 11% dari posisi tahun lalu Rp2,90 triliun.

Sementara itu, menilik dari hasil laporan tahunan, Mitratel kerap mencatatkan pertumbuhan topline setiap periode. Sejak 2018 hingga 2020, Mitratel mencatatkan pertumbuhan topline sebesar 10,6%, 17,8%, dan 16,2%.

Dari sisi bottom line, Mitratel juga mengalami pertumbuhan selama 3 tahun, masing-masing sebesar 10,4%, 9,7% dan 22%.

Anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. itu berencana melepas 25,54 miliar saham ke publik. Jumlah itu setara dengan 29,85% dari modal yang disetor dan ditempatkan. Kabarnya, harga pelaksanaan IPO tersebut yakni Rp800 per saham, sehingga total dana yang berpotensi diraup mencapai Rp20,43 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.