Bisnis, JAKARTA--Toyota Motor Manufacturing Indonesia atau TMMIN optimistis mampu menggandakan volume ekspor mobil hibridanya pada tahun ini. Dua sisi pasar menjadi penopangnya.
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyatakan ekspor mobil hibridanya pada 2023 ditargetkan mencapai 20.000 unit, naik sekira 100% dibandingkan dengan capaian pada 2023 di kisaran 10.000 unit.
Saat ini, Toyota punya dua model berteknologi hibrida rakitan Indonesia, yakni Innova Zenix Hybrid, dan Yaris Cross Hybrid.
Innova Zenix Hybrid pertama kali diluncurkan pada November 2022. Selain untuk memenuhi pasar domestik Indonesia, generasi ketujuh Toyota Kijang tersebut juga dikapalkan ke pasar mancanegara, termasuk varian yang berteknologi hibrida.
Adapun Yaris Cross Hybrid diluncurkan pada pertengahan 2023. Model crossover terbaru Toyota ini juga dirakit untuk memenuhi pasar global, di samping pasar domestik Indonesia.
Sepanjang tahun lalu, Kijang Innova Zenix Hybrid mencatatkan angka ekspor hampir 3.000 unit. Adapun Yaris Cross Hybrid mencatatkan angka pengapalan lebih dari 6.400 unit. Keduanya mengontribusi ekspor hampir 10.000 unit.
Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam mengatakan bahwa kedua varian kendaraan elektrifikasi ini memperoleh respons positif di negara-negara kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, hingga Timur Tengah.
“Ekspor mobil berbasis elektrik dalam hal ini Hybrid cukup prospektif, hal ini juga menyiratkan kemampuan produksi mobil berteknologi tinggi berbasis lokal bisa diterima pasar internasional,” ujar Bob Azam, Kamis (11/1/2023).
Dari sisi permintaan, mobil hibrida memang menjadi bagian dari tren pasar dunia yang menginginkan mobil yang ramah lingkungan, dan hemat bahan bakar.
Peluang ini berhasil ditangkap oleh Toyota di Indonesia berkat kemampuannya menghadirkan produk berkualitas.
Bob menuturkan kedua mobil hibrida Toyota tersebut memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi, sekitar 80% unti Yaris Cross Hybrid, dan sekitar 70% bagi Innova Zenix Hybrid.
Menurutnya, ekspor keduanya merupakan keberhasilan industri otomotif nasional.
“Apalagi kedua produk itu dibarengi juga dengan perakitan lokal baterai sebagai komponen utama era elektrifikasi. Dengan begitu, kemampuan SDM lokal kian menguasai teknologi elektrifikasi,” kata Bob.
Terkait prospek ekspor produk berbasis elektrik, peluang tersebut dinilai sangat besar seiring potensi permintaan serta perluasan pasar luar negeri. “Kami optimistis ekspor mobil hibrida dari Toyota bisa tembus 20.000 unit pada tahun ini.”
Tercatat sepanjang Januari-Desember 2023, Toyota Indonesia menyumbangkan lebih dari 285.000 unit ekspor kendaraan T-brand hingga ke 100 negara di kawasan Asia, Amerika Selatan, Afrika, Timur Tengah, Australia, dan Oceania.
Nandi Julyanto, Presiden Direktur PT TMMIN, mengungkapkan kinerja itu menurun 3% dibandingkan pada periode tahun sebelumnya.
"Sepanjang tahun lalu situasi dan kondisi ekonomi global dihadapkan krisis ekonomi untuk memerangi inflasi, hingga konflik geo politik di sejumlah negara-negara dunia," katanya.
Walaupun pencapaian ekspor CBU model Toyota sedikit menurun, Toyota sebagai bagian dari industri otomotif nasional terus berusaha dan bekerja keras memberikan pencapaian ekspor kendaraan T-brand sebanyak 11 varian, baik kendaraan berteknologi cetus api maupun terelektrifikasi.
Salah satu yang mendasarinya adalah tujuan mempertahankan posisi Indonesia menjadi basis produksi dan ekspor global.