Bisnis, JAKARTA — Pemerintah menghentikan penarikan utang baru melalui penerbitan surat berharga negara pada sisa tahun ini karena target pembiayaan APBN 2021 telah terpenuhi.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, per akhir September realisasi rasio utang mencapai 41,38% terhadap produk domestik bruto (PDB) dengan posisi utang pemerintah Rp6.711,52 triliun. Angka itu melampaui target rasio pemerintah 41% terhadap PDB.
Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat memaparkan data outlook rasio utang tahun ini yang diperkirakan mencapai 42,56% terhadap PDB.
Rasio utang yang melampaui target itu disebabkan oleh lonjakan penerbitan SBN domestik sebesar Rp89,08 triliun, sedangkan SBN valuta asing mengalami kenaikan Rp6,2 triliun.