Bisnis, JAKARTA - Aktivitas ekonomi pada Ramadan tahun ini diprediksi menghadapi banyak tantangan seiring dengan banyaknya kelompok masyarakat yang menunda pengeluaran untuk kebutuhan konsumsi.
Hal itu tergambar dalam Survei Konsumen BI yang memotret adanya penurunan belanja atau pengeluaran konsumsi di seluruh golongan pada Februari 2024.
Situasi ini disebabkan oleh tingginya harga komoditas pangan yang membebani masyarakat sehingga mempengaruhi pola konsumsi secara keseluruhan.
Untuk itu, pemerintah dipandang perlu menyusun strategi khusus guna menahan laju penurunan konsumsi selama Ramadan kali ini. Hal ini penting untuk dilakukan lantaran belanja masyarakat selama Ramadan menjadi momentum bagi perekonomian Indonesia untuk meningkatkan konsumsi.