Bisnis, JAKARTA — Kondisi kelebihan pasokan atau oversupply listrik yang kini dialami PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berpotensi menambah berat beban keuangan negara, mengingat pemerintah tetap harus membayarkan kompensasi kepada perseroan itu.
Terlebih, oversupply listrik PLN hingga akhir tahun ini diproyeksikan makin besar yang mencapai 6 gigawatt (GW), sejalan dengan makin banyaknya pembangkit listrik dalam megaproyek 35 GW yang sudah beroperasi.
Baca juga: Penghapusan Listrik 450 VA, 'Pemaksaan' Berkedok Bela Si Miskin
Sementara itu, pertumbuhan konsumsi listrik disebut-sebut tidak pernah mencapai 8 persen seperti yang ditargetkan sebelumnya. Begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang ternyata tidak sesuai dengan prediksi di atas 7 persen.