Bisnis, JAKARTA — Rencana penggunaan sisa anggaran lebih 2021 untuk menyuntik perusahaan pelat merah pada tahun berjalan menuai kritik karena mencederai UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara.
Pemerintah seolah telah menyiapkan SAL, padahal APBN 2021 belum tutup buku. Total dana suntikan yang akan diambil dari SAL 2021 senilai Rp20,1 triliun dan dialokasikan kepada PT Hutama Karya (Persero), PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Hutama Karya rencananya akan mengantongi PMN senilai Rp9,9 triliun, PT KAI Rp6,9 triliun, dan BLU LMAN Rp3,3 triliun.
Secara terperinci, PMN kepada Hutama Karya ditujukan untuk melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).