Terima Alokasi KUR Rp260 Triliun, BRI Perdalam Sektor Mikro

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mendapatkan alokasi Rp260 triliun untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat atau KUR pada 2022.

Dionisio Damara

16 Jan 2022 - 18.59
A-
A+
Terima Alokasi KUR Rp260 Triliun, BRI Perdalam Sektor Mikro

Pekerja mengeringkan jagung yang baru dipipil di Desa Balongga, Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (6/9/2021). ANTARA FOTO/Basri Marzuki

Bisnis, JAKARTA — Langkah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. untuk makin go smaller, go shorter, and go faster tahun ini tampaknya bakal makin mulus, seiring dengan alokasi kredit usaha rakyat (KUR) perseroan yang mencapai Rp260 triliun tahun ini.

Adapun, pada akhir 2021 lalu, emiten dengan kode saham BBRI ini berhasil menyalurkan KUR senilai Rp194,9 triliun kepada 6,5 juta debitur. Capaian ini setara dengan 99,65 persen dari total alokasi KUR yang diperoleh BRI dari pemerintah tahun lalu, yakni senilai Rp195,59 triliun.

Nilai alokasi KUR BRI tahun ini yang sebesar Rp260 triliun dengan demikian mencerminkan tingkat pertumbuhan sebesar 33,4 persen dibanding realisasi sepanjang 2021. Dengan alokasi KUR sebesar itu, BRI berpotensi untuk makin banyak menjangkau nasabah, khususnya pelaku usaha mikro.

Hal ini sejalan dengan komitmen BRI untuk menjadi lembaga keuangan yang terdepan dalam mendukung pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Beberapa tahun terakhir, BRI pun telah memperkenalkan strateginya dengan go smaller, go shorter, and go faster.

Artinya, perseroan berupaya untuk menyasar segmen debitur yang lebih kecil, dengan perputaran pinjaman yang lebih cepat, dan proses yang lebih singkat serta efisien dengan penerapan teknologi digital.

Perseroan akan memanfaatkan alokasi KUR yang diperolehnya untuk membidik segmen mikro sebagai sektor utama yang menunjang pertumbuhan pinjaman perseroan tahun ini.

Adapun, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah menetapkan kuota penyaluran KUR 2022 naik menjadi Rp373,17 triliun tahun ini dari Rp285 triliun pada 2021 lalu, dengan suku bunga tetap 6 persen.

Dari jumlah tersebut, BRI mendapatkan alokasi sebesar Rp260 triliun atau mencapai 70 persen dari total KUR nasional yang dialokasikan tahun ini. BBRI pun meyakini dapat memenuhi target penyaluran KUR hingga akhir tahun 2022.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa alokasi KUR tersebut menjadi hal positif bagi perseroan untuk mendukung pengembangan ekosistem ultramikro.

“Ke depan, BRI terus berfokus pada segmen mikro sebagai core utama pertumbuhan pinjaman KUR. Dengan menyalurkan kredit ke sektor produktif, upaya tersebut diharapkan dapat memperkuat pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya, Sabtu (15/1).

Dia mengungkapkan sejumlah strategi telah dirancang untuk memenuhi target penyaluran KUR 2022. Catur optimistis, kapasitas dan kemampuan BRI dapat mengantarkan perseroan mencapai target penyaluran KUR pada tahun ini.

Di samping itu, BRI juga menerapkan digitalisasi untuk menyalurkan kredit sehingga lebih efisien dan tepat sasaran. Dengan memanfaatkan keunggulan informasi dan teknologi, perseroan mampu menjaga bottom line yang solid dengan return yang optimal.

Adapun, penyaluran KUR BRI sepanjang 2021 yang senilai Rp194,9 triliun juga tercatat naik 40,7 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) jika dibandingkan dengan penyaluran hingga Desember 2020 yang mencapai Rp138,5 triliun.

Catur mengungkapkan jumlah nasabah baru untuk KUR Mikro mencapai 61 persen sampai dengan Desember 2021. Selain itu, untuk nasabah baru KUR Super Mikro tercatat sebanyak 97,6 persen.

Sebaran KUR juga terus meningkat. Pada 2019 jangkauan sebaran KUR mencapai 5,4 dari 100 orang mendapatkan fasilitas dari BRI. Sementara tahun 2021, meningkat signifikan menjadi rata-rata sebanyak 8,7 dari 100 orang mendapatkan fasilitas KUR BRI.

Dari sisi sektor ekonomi, BRI telah menyalurkan KUR sektor produksi sebesar 56,16 persen. Secara berturut-turut paling besar adalah sektor perdagangan dengan nilai Rp85,4 triliun, sektor pertanian Rp61,1 triliun, dan sektor industri pengolahan Rp19,5 triliun.

Dilansir dari laman resmi BRI, Minggu (16/1/2022), BRI menyediakan 3 jenis layanan KUR untuk pelaku UMKM. Pertama, KUR Mikro dengan pinjaman maksimal Rp50 juta per debitur dengan suku bunga 6 persen per tahun.

SYARAT PENGAJUAN

Adapun, BRI menetapkan sejumlah syarat bagi debitur yang ingin mengajukan KUR. Untuk pinjaman KUR Mikro, pinjaman yang dapat diberikan mencakup Kredit Modal Kerja (KMK) dengan jangka waktu paling lama 3 tahun dan Pinjaman Investasi (KI) dengan jangka waktu paling lama 5 tahun.

Sementara itu, untuk KUR Ritel, BRI memberikan pinjaman sebesar Rp50 hingga Rp500 juta kepada para pelaku UMKM dengan suku bunga efektif sebesar 7 persen per tahun.

Sama seperti KUR Mikro, untuk KUR Ritel, BBRI memberikan pinjaman KMK dengan jangka waktu paling lama 3 tahun dan KI dengan jangka waktu paling lama 5 tahun.

Selanjutnya, KUR TKI diberikan dengan pinjaman maksimal Rp25 juta atau berdasarkan struktur biaya yang ditetapkan pemerintah. KUR ini memiliki suku bunga efektif 7 persen per tahun atau setara dengan suku bunga flat 0,41 persen per bulan.

Tertarik untuk mengajukan subsidi bunga di BRI? Anda bisa mengajukan subsidi bunga KUR BRI dengan melengkapi persyaratan berikut:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.