Tiga Sebab Minyak Makan Merah Bikin Presiden Sumringah

Harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng yang ada di pasaran.

Redaksi

14 Mar 2024 - 16.56
A-
A+
Tiga Sebab Minyak Makan Merah Bikin Presiden Sumringah

Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik percontohan minyak makan merah Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara, Kamis, 14 Maret 2024. - Foto presiden.go.id

Bisnis, JAKARTA--Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik percontohan minyak makan merah di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (14/3/2024). Presiden mengaku senang dengan produk anyar tersebut karena tiga hal.

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengharapkan keberadaan pabrik minyak makan merah dapat memberi nilai tambah bagi para petani sawit.

"Oleh sebab itu, kita bangun pabrik minyak makan merah ini yang pertama kali, dan ini kita harapkan dapat memberikan nilai tambah yang baik bagi para petani sawit, utamanya yang sudah dalam bentuk koperasi," kata Joko Widodo.

Dengan adanya pabrik, harga TBS (tandan buah segar) tidak naik dan turun karena semuanya diolah menjadi barang jadi, yaitu minyak makan merah.

Joko Widodo mengaku senang dengan adanya pabrik minyak makan merah. Hal itu karena beberapa alasan.

Pertama, harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng yang ada di pasaran. Artinya, barang ini bisa bersaing di pasar, bisa bersaing yang harganya kompetitif.

Kedua, vitaminnya tidak hilang. Di sini (minyak makan merah) vitamin A, vitamin E, dan nutrian-nutrian yang lain itu masih berada di minyak yang dipakai untuk menggoreng apapun.

Joko Widodo mengatakan bahwa minyak makan merah ini sudah dicoba oleh beberapa chef dan mereka menyampaikan, “Pak, minyak makan merah ini beda, lebih enak dan dicek gizinya lebih baik.”

Ketiga, pabrik minyak makan merah adalah penghiliran industri. Jangan jual TBS, jangan jual CPO, kalau bisa jadikan barang-barang jadi, seperti minyak makan merah ini.

Presiden Joko Widodo mendapatkan penjelasan seputar pabrik minyak makan merah di Deli Serdang, Sumut, Kamis (14/3/2024).


REPLIKASI PABRIK

Pabrik minyak makan merah di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dikelola melalui kemitraan antara Koperasi Pujakesuma dengan PT PTPN II.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pabrik minyak makan merah di Sumatera Utara ini menjadi pabrik pertama di Indonesia yang memproduksi produk baru, yakni minyak makan merah.

Ia meyakini minyak makan merah dapat menjadi alternatif minyak goreng sehat karena mengandung senyawa alami kelapa sawit, tetapi dengan harga yang terjangkau.

Teten menyebut pabrik minyak makan merah di Sumut merupakan satu dari tiga proyek percontohan (pilot project) minyak makan merah yang bekerja sama dengan PTPN.

Selain itu, Kemenkop UKM sedang menyiapkan skema mandiri dari koperasi petani sawit rakyat di sejumlah lokasi, seperti di Tanah Laut, Kalsel; Pelalawan, Riau; hingga Sekadau, Kalbar untuk mereplikasi pabrik minyak makan merah di Sumut.

Ia berharap ke depan setiap 1.000 hektare perkebunan sawit yang dikelola oleh koperasi dilengkapi dengan pabrik minyak makan merah sebagai infrastruktur pelengkapnya.

“Penghiliran kelapa sawit menjadi minyak makan merah oleh koperasi bertujuan untuk memastikan agar petani semakin sejahtera, memastikan keberlanjutan pasokan minyak goreng sehat dengan harga terjangkau untuk masyarakat,” katanya.

Teten mengungkapkan, saat ini lebih dari 40% lahan perkebunan sawit di Indonesia dimiliki dan dikelola oleh petani swadaya.

Namun, berpuluh-puluh tahun petani sawit dihadapkan dengan persoalan harga TBS yang naik-turun dan penuh ketidakpastian. Di sisi lain, pasar juga menghadapi masalah pasokan dan harga minyak goreng.

Nah, keberadaan pabrik minyak makan merah diharapkan menjadi solusinya.

Presiden Joko Widodo mengamati produk minyak makan merah di sela-sela peresmian pabrik pertama di Deli Serang, Sumut, Kamis (14/3/2024).

KARAKTER PRODUK

Minyak makan merah atau refined palm oil, merupakan produk dari CPO yang setelah proses penyulingan tidak dilanjutkan ke proses-proses selanjutnya. Minyak ini memiliki karakteristik warna terang mencolok dan aroma yang kuat.

Warna mencolok dari minyak makan merah berasal dari kelapa sawit yang memang berwarna merah tua, karena selama proses produksi, minyak makan merah tidak melalui proses penyulingan seperti minyak goreng sawit biasa.

Berdasarkan laporan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), minyak makan merah masih mempertahankan kandungan senyawa fitonutrien. Kandungan tersebut, meliputi karoten sebagai sumber vitamin A, tokoferol dan tokotrienol sebagai vitamin E, dan squalene.

Untuk itu, minyak makan merah berpotensi digunakan sebagai pangan fungsional, salah satunya sebagai salah satu bahan pangan yang antistunting.

Asam oleat dan asam linoleat dalam kandungan minyak makan merah berfungsi untuk pembentukan dan perkembangan otak, transportasi dan metabolisme pada anak. Minyak makan merah juga sesuai digunakan untuk menumis bahan pangan, salad dressing, bahan baku margarin dan shortening. (Nanda Silvia Okti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Fatkhul Maskur

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.