Bisnis, JAKARTA – Pasar apartemen DKI Jakarta rupanya mengalami peningkatan permintaan terhadap hunian di Jabodetabek menurun dalam tiga bulan pertama tahun ini. Sejak sebelum pandemi Covid-19, nya pasar apartemen melesu akibat tingginya pasokan unit apartemen tetapi tidak seiring dengan permintaan. Ditambah lagi, tren pandemi Covid-19 yang membuat apartemen makin tak dilirik karena dianggap tidak mengusung hunian sehat.
Data Rumah.com Property Market Index, permintaan terhadap apartemen naik sebesar 15 persen secara kuartal (q-t-q) dan 3 secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal pertama 2023 ini. Kenaikan permintaan terhadap apartemen di Ibu Kota justru lebih tinggi dibandingkan permintaan terhadap rumah tapak, yakni 13 persen (QoQ) dan -14 persen (YoY). Selain itu, indeks harga apartemen juga tercatat naik tipis sebesar 0,9 persen, diikuti indeks suplai apartemen yang turun tipis 0,4 persen.
Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan pasar properti nasional mulai kembali aktif setelah periode liburan akhir tahun. Optimisme dari sisi penjual terlihat dari kenaikan harga properti yang lebih tinggi secara kuartalan pada kuartal pertama 2023 dibandingkan kenaikan pada kuartal sebelumnya.
Sementara itu, kendati masih berhati – hati, minat konsumen terhadap properti sudah mulai kembali. Indeks permintaan pada kuartal pertama 2023 menunjukkan kenaikan yang cukup tinggi, meskipun secara tahunan masih lebih rendah.