Titik Tumpu 'Suntik Mati' PLTU dari Program JETP Mulai Goyah

Hingga kini belum ada kejelasan terkait dengan komitmen pendanaan dari kemitraan JETP tersebut, padahal Indonesia telah mengamankan komitmen pendanaan awal lewat kemitraan JETP senilai US$20 miliar atau setara dengan Rp310,7 triliun yang disepakati saat KTT G20 pada November 2020.

Ibeth Nurbaiti

27 Jun 2023 - 18.31
A-
A+
Titik Tumpu 'Suntik Mati' PLTU dari Program JETP Mulai Goyah

Pemerintah tengah gencar-gencarnya menjajaki peluang kerja sama pendanaan hijau dengan sejumlah negara dan lembaga keuangan internasional untuk mengembangkan dan meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Bisnis/Canva

Bisnis, JAKARTA — Percepatan rencana 'suntik mati' alias pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara menjadi salah satu program transisi energi yang akan dibiayai lewat kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP).

Dengan pendanaan sebesar US$20 miliar yang akan dihimpun selama 3—5 tahun mendatang lewat kemitraan JETP di bawah komando Amerika Serikat (AS) dan Jepang tersebut, Indonesia diharapkan bisa segera merealisasikan sejumlah proyek pengembangan energi baru terbarukan (EBT) untuk mencapai net zero emission pada 2060.

Sebagai titik tumpu implementasi dari program JETP yang tercantum pada joint statement yang telah disepakati pada KTT G20, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga sudah membentuk Sekretariat perjanjian pendanaan transisi energi JETP.

Baca juga: Mencegah Komitmen Pendanaan Hijau Global Gagal Menetas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan login terlebih dahulu

BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.