TOBA Makin Serius Garap EBT, Siap Gelontorkan Capex Jumbo 

Toba menganggarkan belanja modal hingga US$500 juta atau setara Rp 7,13 triliun dalam 5 tahun ke depan untuk investasi yang berfokus pada industri energi bersih dan terbarukan. 

Redaksi

2 Nov 2021 - 13.06
A-
A+
TOBA Makin Serius Garap EBT, Siap Gelontorkan Capex Jumbo 

Manajemen PT TBS Energi Tbk. (TOBA), dahulu PT Toba Bara Sejahtra Tbk., usai paparan publik di Jakarta, Rabu (4/12/2019). - tobabara.com

Bisnis, JAKARTA - Emiten energi dan pertambangan, PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA), semakin serius melakukan diversifikasi usaha. Perusahaan tersebut bahkan siap menggelontorkan dana yang cukup besar menggarap bisnis energi baru terbarukan (EBT).

Perusahaan itu pun mengumumkan komitmennya untuk mencapai emisi nol bersih atau Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2030. Target perseroan dipatok lebih cepat dari target Pemerintah Indonesia yaitu pada tahun 2060. 

Untuk mencapai target tersebut, perusahaan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$500 juta atau setara Rp 7,13 triliun (kurs Rp 14.288/dolar AS) untuk 5 tahun ke depan. Dana tersebut bakal difokuskan untuk investasi pada industri energi bersih dan terbarukan. 

Wakil Direktur Utama TBS, Pandu Sjahrir, mengatakan langkah konkrit untuk mencapai target tersebut telah dimulai perseroan sejak tahun ini dengan melepas kepemilikan 5% saham dalam PT Paiton Energy. Seperti diketahui, Paiton Energy merupakan perusahaan Independent Power Producer (IPP) terbesar di Indonesia dengan kapasitas 2.045 MW.

Emiten dengan kode TOBA itu menjual PT Batu Hitam Perkasa yang memiliki kepemilikan 5% saham di Paiton Energy sebagai operator pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Probolinggo, Jawa Timur. Pihak pembeli yakni PT Medco Daya Energi Sentosa merupakan anak usaha dari PT Medco Daya Sentosa. 

Kabar pengalihan saham BHP itu terjadi setelah PT Toba Bara Energi (TBAE) mengumumkan rencana pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung (Floating Solar PV) di wilayah Waduk Tembesi, Batam. TBAE pun telah menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) pada 12 Agustus 2021. 

 

 

Selain aksi korporasi itu, TOBA juga telah membuat peta jalan (road map) sampai tahun 2030 mendatang untuk mencapai Net Zero Emission. Dengan adanya peta jalan tersebut, Pandu mengatakan TOBA akan melakukan proses re-investasi secara bertahap dari bisnis saat ini ke sektor bisnis energi hijau.

“Kami akan melakukan reinvestasi proceed dari bisnis kami saat ini yang masih fossil fuel based, akan kami investasikan dalam green business sector seperti renewable energy dan juga electric vehicle. Selanjutnya di periode tahun 2026 sampai dengan 2030, akan mulai dilakukan phasing out kegiatan usaha yang fossil fuel based,” ujar Pandu dalam keterangan resmi, Senin (1/11/2021).

TOBA juga tengah mengidentifikasi kesempatan-kesempatan bisnis dan investasi di bidang energi terbarukan dan energi bersih khususnya pembangkit listrik tenaga air, biomassa, angin dan juga kendaraan listrik termasuk bisnis terkaitnya seperti baterai.

Tak hanya itu, Toba juga bergabung dalam UN Global Compact pada tahun ini. UN Global Compact merupakan suatu inisiatif strategis dibawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)  yang mendorong perusahaan untuk mengadopsi prinsip-prinsip di bidang hak asasi manusia, ketenagakerjaan, lingkungan hidup dan gerakan anti-korupsi serta melakukan pelaporan secara berkala.

 

Komisaris Independen TBS, Bambang Brodjonegoro (kanan), menghadiri acara Climate Change Conference (COP26) di Glasgow. 

 

“Keikutsertaan kami dalam UN Global Compact merupakan langkah penting bagi kami sebagai bentuk transformasi perusahaan menuju ke arah sustainable business. Keikutsertaan ini melengkapi komitmen kami dalam menerapkan Sustainable Development Goals yang sudah kami laksanakan sebelumnya,” ujar Pandu.

Selain itu, sebagai bagian dari komitmen dan transformasi perusahaan, serta salah satu bentuk dukungan TOBA atas upaya Pemerintah Indonesia terkait sustainability, perseroan berpartisipasi dalam acara Climate Change Conference (COP26) di Glasgow. 

Perseroan pun mendukung penuh Presiden Joko Widodo yang juga menjadi pembicara pada acara tersebut. TOBA pun hadir dalam acara itu sebagai salah satu dari perusahaan swasta yang diundang sebagai pembicara, di mana perusahaan akan diwakili oleh Komisaris Independen TBS Bambang Brodjonegoro dan Direktur Utama TBS, Dicky Yordan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Febrina Ratna Iskana

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.