Bisnis, JAKARTA – Pasar properti di Singapura mencatat total Sin$6,1 miliar (Rp64,57 triliun) transaksi penjualan investasi selama kuartal pertama tahun ini, menurut laporan penelitian terbaru konsultan properti global Cushman & Wakefield.
Ini menandai penurunan 17,5% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq), didorong oleh jumlah transaksi yang lebih rendah di segmen industri dan campuran.
Meski demikian, sebagaimana dilansir laman properti EdgeProp, penjualan investasi meningkat sebesar 40% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy), didukung oleh aktivitas yang kuat di pasar residensial dan komersial.
Penjualan investasi residensial mencapai Sin$3 miliar (Rp31,75 triliun) pada kuartal pertama 2022, meningkat dari Sin$2,8 miliar (Rp29,64 triliun) yang tercatat pada kuartal sebelumnya atau qtq.
Peningkatan tersebut terutama didorong oleh penjualan tanah pemerintah dengan nilai mencapai sekitar Sin$2 miliar (Rp21,17 triliun) yang terdiri atas bidang tanah di Lentor Hills Road (Parcel A), Jalan Tembusu, Dairy Farm Walk, serta kondominium eksekutif Bukit Batok West Avenue 8.
Ini jelas merupakan lonjakan besar mengintgat tidak ada tender penjualan tanah pemerintah untuk perumahan yang diberikan sepanjang 3 bulan terakhir tahun lalu.
Selektif & Berhati-hati
Sebaliknya, penjualan investasi residensial swasta turun lebih dari 60%, dengan pengembang lebih selektif dan berhati-hati mengikuti langkah-langkah pendinginan terbaru serta biaya konstruksi yang lebih tinggi, kata Wong Xian Yang, Kepala Penelitian Cushman & Wakefield.
Pasar penjualan kolektif perumahan sebagian besar menyaksikan penjualan situs kecil selama kuartal pertama tahun ini, termasuk Gloria Mansion, Vicenta Lodge, dan Baode Building yang ditransaksikan masing-masing dengan harga Sin$70,3 juta, Sin$27,2 juta, dan Sin$27 juta.
Wong mengantisipasi kegiatan akuisisi lahan pengembang untuk meningkat di kuartal berikutnya, didorong oleh rendahnya tingkat stok yang tidak terjual, serta pengembang memiliki gambaran yang lebih jelas tentang dampak tindakan pendinginan terhadap permintaan pembelian rumah.
Sementara itu, penjualan investasi komersial mengalami peningkatan yang signifikan pada 1Q2022, naik 19% qtq menjadi sekitar Sin$2,6 miliar.
Hal ini didukung oleh beberapa kesepakatan komersial besar seperti divestasi Cross Street Exchange oleh Frasers Logistics and Commercial Trust sebesar Sin$810,8 juta, penjualan en bloc Pusat Perbelanjaan Tanglin—yang dibeli oleh taipan Indonesia Sukanto Tanoto—sebesar Sin$868 juta, dan penjualan 55 Market Street yang bernilai Sin$287 juta.
Tanglin Shopping Centre di kawasan Orchard Road Singapura yang dibeli oleh pebisnis asal Indonesiia Sukanto Tanoto. — The Business Times
Untuk mengingatkan kembali, Tanglin Shopping Centre di kawasan Orchard Road Singapura dengan hak milik dijual oleh City Developments Ltd (CDL) dengan nilai transaksi Sin$868 juta (Rp9,2 triliun) atau Sin$2.769 per ft2 per rasio plot (psf ppr) pada pertengahan Februari 2022 dengan asumsi penggunaan komersial penuh.
Pembeli mal atau pusat perbelanjaan itu adalah Pacific Eagle Real Estate (PER), investor dan pengembang properti berbasis di Singapura yang dimiliki oleh keluarga Sukanto Tanoto, pebisnis senior warga negara Indonesia.
Perkembangan itu diungkapkan oleh konsultan bisnis properti kata Savills Singapura, yang bertindak sebagai agen pemasaran eksklusif Tanglin Shopping Centre melalui keterangan tertulis sebagaimana dilansir The Business Times.
Harga jual yang disepakati itu adalah sekitar 10% di atas harga cadangan untuk kantor, ritel, dan kompleks parkir mobil, dalam upaya keempat untuk penjualan kolektif.
Pacific Eagle Real Estate sebelumnya mengakuisisi en bloc Chinatown Plaza di 34 Craig Road, yang sedang dikembangkan kembali menjadi Mondrian Singapore Duxton, hotel gaya hidup mewah yang akan menggabungkan arsitektur bersejarah dari rumah toko (ruko) Singapura yang berusia berabad-abad dengan pengaruh modern dan kontemporer.
Pembelian yang lebih baru adalah satu bangunan di sepanjang Duke's Road, dengan potensi pembangunan kembali yang menarik mengingat lokasinya di area Bukit Timah Road dekat Singapore Botanic Gardens.
Direktur Pacific Eagle Real Estate, Sun You Ning, mengatakan Tanglin Shopping Centre merupakan salah satu landmark ritel paling awal di Singapura dan menempati lokasi yang menonjol di sebelah St. Regis Hotel di kawasan Orchard Road.
Kepercayaan Kuat
Shaun Poh, Direktur Eksekutif Pasar Modal di Cushman & Wakefield, mengemukakan bahwa rangkaian transaksi sepanjang kuartal pertama 2022 ini memperlihatkan adanya kepercayaan dan preferensi investor yang kuat terhadap aset berkualitas di kawasan pusat bisnis (central business district/CBD) Singapura di tengah perkiraan pertumbuhan kuat untuk pasar perkantoran tahun ini.
Dia mengantisipasi momentum penjualan untuk tetap kuat tahun ini di tengah pertumbuhan ekonomi yang stabil dan dimulainya kembali berbagai kegiatan ekonomi secara bertahap setelah pembatasan-pembatasan yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
Sejumlah kesepakatan investasi komersial diproyeksikan diselesaikan pada kuartal kedua tahun ini, termasuk akuisisi Lendlease Global Commercial REIT atas sisa kepemilikan di Jem Mall dengan nilai properti yang disepakati sebesar Sin$2,08 miliar.
Selain itu, terdapat akuisisi 79 Robinson Road oleh CapitaLand Integrate Commercial Trust dan CapitaLand Open End Real Estate Fund senilai sekitar Sin$1,3 miliar, dan potensi penjualan Golden Mile Complex.