Bisnis, JAKARTA – Setidaknya, sejak kuartal IV 2022 hingga Februari 2023 utang pemerintah memperlihatkan tren kenaikan. Utang pemerintah per akhir Februari 2023 mencapai Rp7.861,68 triliun. Jumlah tersebut naik Rp106,7 triliun dari posisi Januari 2023 yang mencapai Rp7.754,98 triliun. Adapun, rasio utang mencapai 39,09 persen terhadap gross domestic product (GDP) atau produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Sementara itu, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Rabu (15/3/2023), realisasi pembiayaan utang pemerintah per Februari 2023 mencapai Rp186,9 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 26,84 persen dari target pembiayaan utang pada APBN Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp696,3 triliun.
Selain itu, hingga 28 Februari 2023, pemerintah telah melakukan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp177,7 triliun. Nilai tersebut melonjak 162,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Sri Mulyani beralasan bahwa penerbitan SBN yang lebih awal dan dalam jumlah lebih besar dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga pada semester kedua 2023.