Tren Selebritas Berbisnis Startup, Latah atau Prospek Cerah?

Mulai bermunculannya sosok selebritas dalam industri startup—baik sebagai pendiri maupun investor—dinilai memiliki dampak yang menguntungkan bagi entitas perintis yang bersangkutan.

Redaksi

5 Nov 2021 - 10.29
A-
A+
Tren Selebritas Berbisnis Startup, Latah atau Prospek Cerah?

Luna Maya

Bisnis, JAKARTA — Mulai maraknya selebritas yang menerjuni bisnis digital memberi warna baru dalam ekosistem industri startup nasional. Kehadiran nama beken di balik perusahaan rintisan dinilai dapat memberi angin segar dalam hal tren putaran pendanaan.

Untuk diketahui, sejumlah selebritas mulai merambah bisnis rintisan, seperti yang dilakukan oleh Luna Maya dan Maudy Ayunda.

Luna dikabarkan mendirikan startup NAMA Beauty yang bergerakn di sektor perawatan kulit dan kecantikan, sedangkan Maudy kini tercatat sebagai salah satu investor di perusahaan rintisan vertikal agrobisnis, Segari.

Belum lama ini, bisnis rintisan besutan Luna Maya dan Marcel Lukman sukses memperoleh pendanaan awal sebesar US$5 juta atau sekitar Rp 70 miliar dari AC Ventures.

Modal tersebut akan digunakan untuk memacu penetrasi pasar dan memberikan harga terjangkau bagi semua konsumen NAMA Beauty.

NAMA Beauty sebenarnya sudah cuup lama didirkan oleh Luna Maya dan rekannya, bahkan sebelum pandemi yaitu pada 2019.

Kabar mengenai seri pendanaan awal yang diperoleh NAMA Beauty langsung melejitkkan startup tersebut ke publik, terlebih dengan keberadaan Luna Maya sebagai pemilik.

Selain menjadi pendiri, kalangan selebritas juga merambah bisnis startup sebagai investor. Seperti Maudy Ayunda yang muncul sebagai salah satu investor di Segari. Maudy tergabung dalam pendanaan Seri A yang diperoleh Segari dari beberapa investor.

Maudy tertarik berinvestasi di Segari karena ingin membantu petani lokal di berbagai daerah. Segari diklaim meningkatkan perekonomian petani lokal karena bahan makanan segar yang disediakan dibeli langsung dari petani.

Mulai bermunculannya sosok selebritas dalam industri startup—baik sebagai pendiri maupun investor—dinilai memiliki dampak yang menguntungkan bagi entitas perintis yang bersangkutan.

Bendahara Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani  menyebut keterlibatan kalangan populer merupakan salah satu strategi yang digunakan oleh startup. 

"Ada beberapa keuntungan yang dapar diperoleh secara langsung dengan adanya unsur tokoh populer atau selebritas dalam tubuh startup," ujarnya saat dihubungi, Jumat (5/11/2021).

Edward mengatakan keuntungan langsungnya ada di aspek promosi. Dampak tersebut secara langsung dapat dirasakan setelah keterlibatan selebritas bersangkutan diumumkan ke publik. Berbagai pemberitaan dan sorotan akan diperoleh startup yang bersangkutan. 

Menurutnya, beberapa selebritas dapat merepresentasikan  diri atau diasosiasikan  dengan startup, produk, dan jasa tertentu yang akan meningkatkan daya tawar dari suatu perusahaan. 

Bagi Edward, tingkat ketenaran artis makin mempermudah proses penggalangan dana oleh startup. Hal itu disebabkan kalangan  selebritas lebih mudah menggaet banyak pihak untuk terlibat. 

Namun, dia menyebut keterelibatan selebritas atau kalangan populer dalam startup tidak banyak berpengaruh pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. 

Co-Founder & Managing Partner Gayo Capital ini mengatakan perusahaan rintisan harus bisa memanfaatkan tingkat ketenaran selebritas untuk strategi pemasaran yang lebih luas, menggaet konsumen, dan akhirnya memperoleh laba sesuai target.

Terkait dengan ketertarikan investor pada startup besutan selebritas, Edward berpendapat pemodal juga melihat potensi menjanjikan dari keterlibatan nama populer dalam bisnis yang dijalankan. Hanya saja, hal itu dipandang sebagai bonus tambahan, bukan menjadi pertimbangan utama. 

Dia mengatakan tren selebritas yang terjun ke bisnis startup sebelumnya juga pernah terjadi di Amerika Serikat. Kondisi serupa juga sangat mungkin terjadi di Indonesia ketika para pesohor berbondong-bondong merambah industri rintisan. 

"Sektor hiburan, kecantikan, dan sejenisnya memang sudah dilirik bersamaan dengan banyaknya investasi di sektor kuliner sehingga saling bersinggungan. Keberadaan artis merupakan salah satu strategi yang memiliki dampak positif [dalam menggaet investor]," katanya.

BISNIS MENJANJIKAN

Dihubungi secara terpisah, pendiri Asosiasi Digital Kreatif Indonesia (Aditif) Saga Iqranegara mengatakan mulai maraknya selebritas yang masuk ke bisnis startup merupakan fenomena yang wajar, mengingat ekosistem rintisan menawarkan prospek bisnis yang menjanjikan.

Di sisi lain, keberadaan artis juga digunakan sebagai strategi menggaet konsumen. 

"Dengan makin banyak kisah sukses bisnis startup digital, tentunya akan menarik banyak pihak. Tidak hanya selebritas, [tetapi] figur publik lainnya seperti tokoh masyarakat dan politikus juga banyak yang masuk ke bisnis digital," ujarnya.

Saga berpendapat beberapa startup memang sengaja menggandeng figur publik untuk terlibat di dalam bisnisnya sebagai bagian dari strategi pemasaran. Di sisi lain, para selebritas juga melihat industri rintisan sebagai model bisnis baru yang berpotensi menguntungkan terutama pada era digital. 

Menurutnya, figur publik memiliki keuntungan jika merambah bisnis startup. Keuntungan tersebut seperti produk yang dihasilkan mudah dikenal orang, lebih mudah mendapatkan mitra, dan menyabet kepercayaan konsumen. 

Saga menuturkan tren startup di kalangan selebritas sangat mungkin berkembang dan menular ke tokoh terkenal lain. Namun, hal yang perlu dilihat adalah keseriusan mereka dalam merambah model bisnis berbasis digital. 

"Jika ada hype, itu wajar saja. Namun, waktu yang akan membuktikan siapa yang benar-benar serius dalam membangun bisnisnya," ucap saga.

Peneliti ekonomi digital Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menyebut tren para selebritas merambah bisnis startup sama saja dengan tren yang sebelumnya pernah terjadi, yaitu masuknya artis ke bisnis F&B atau yang ngetren dijuluki ‘tren kue artis’.

"Mana yang masih dinilai booming, ya mereka akan masuk ke dalam bisnis tersebut," ujarnya.

Menurut Huda, ekosistem startup yang dekat dengan promosi dan iklan di media sosial sangat cocok dengan kalangan artis. Para konsumen layanan startup juga didominasi oleh pengguna media sosial.

Oleh karena itu, Huda menilai para pelaku startup akan sangat diuntungkan ketika para selebritas terlibat. Mereka dapat digunakan untuk menarik banyak pengguna dan konsumen produk maupun layanan startup.

Dia menyebut upaya menggandeng artis adalah salah satu strategi pemasaran yang bagus bagi startup. Terlebih, hal itu juga menguntungkan bagi para pesorhor karena mereka berpeluang makin terkenal dan naik daya tawarnya.

Huda mengatakan keuntungan bagi perusahaan startup juga terletak pada sebaran pengguna produk yang bertambah. Para artis memiliki penggemar yang terdiri dari berbagai kalangan di penjuru daerah.

"Seperti NAMA Beauty, Luna Maya juga memiliki pengikut Instagram banyak. Tentu produknya nanti jadi buruan para penggemar Luna Maya," ucapnya.

Menurut Huda, jumlah konsumen yang besar dan potensial akan sangat menarik di mata investor. Oleh sebab itu, startup besutan artis seperti NAMA Beauty mendapat sorotan dan akhirnya memperoleh pendanaan awal. (Thovan Sugandi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Wike D. Herlinda

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.