Tulah Sri Mulyani di Penerimaan Cukai

Penerimaan kepabeanan dan cukai terus menunjukan tanda-tanda pelemahan sejak awal tahun. Kenaikan harga cukai membuat produksi hasil tembakau yang menurun, sementara maraknya peredaran minol dan rokok ilegal jadi momok berikutnya.

Rinaldi Azka

30 Jun 2023 - 17.29
A-
A+
Tulah Sri Mulyani di Penerimaan Cukai

Ilustrasi Hasil Tembakau./ANTARA

Bisnis, JAKARTA – Realisasi penerimaan negara atas kepabeanan dan cukai mengalami penurunan sebesar 15,64 persen secara tahunan selama periode Januari–Mei 2023. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun mengkhawatirkan kinerja penerimaan sampingan ini.

Berdasarkan dokumen APBN KiTa edisi Juni 2023, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp118,36 triliun atau 39,04 persen dari target. Penerimaan tersebut anjlok 15,64 persen secara year-on-year (yoy), meski penerimaan bea masuk tetap tumbuh.

Sedikitnya ada dua faktor yang membuat realisasi penerimaan bea dan cukai per Mei 2023 ambles, yakni turunnya penerimaan bea keluar akibat harga crude palm oil (CPO) yang termoderasi dan melemahnya produksi rokok. 

Bea keluar tercatat mengantongi penerimaan Rp5,15 triliun per Mei 2023 atau 50,39 persen dari target. Kendati demikian, kinerja ini menurun signifikan sebesar 67,52 persen secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Rinaldi Azka
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan login terlebih dahulu

BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.