Bisnis, JAKARTA – Permasalahan jalan rusak masih menjadi momok yang belum terselesaikan di Tanah Air hingga kini. Masih banyaknya jalan non tol yang rusak menjadi batu sandungan mimpi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menekan biaya logistik di Tanah Air. Masifnya pembangunan infrastruktur jalan tol pada masa pemerintahan Jokowi dinilai belum berhasil menekan biaya logistik karena masih banyak kondisi jalan non-tol yang rusak di daerah.
Kerusakan jalan di daerah menyebabkan biaya logistik dan biaya produksi meningkat. Padahal, biaya logistik sangat berdampak pada daya saing, baik pengusaha maupun perekonomian negara secara keseluruhan.
Berdasarkan data Logistics Performance Index (LPI) yang dirilis oleh Bank Dunia sebagai indikator kinerja logistik antarnegara di dunia menempatkan Indonesia pada peringkat 46 dari 160 negara di tahun 2018. Posisi Indonesia masih jauh di bawah negara tetangga yaitu Singapura yang berada di peringkat 7 dan Thailand di peringkat 41.
Belakangan ini, Presiden Jokowi pun menaruh perhatian pada kondisi jalan di daerah. Pemerintah pusat akan mengambil alih perbaikan jalan di daerah. Adapun, selama masa pemerintahannya, Jokowi gencar membangun infrastruktur jalan. Bahkan, panjang jalan tol yang dibangun Jokowi melampaui saat era Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).