UE Mulai Penuhi Janji Hapus Deforestasi dari Perdagangan Global

Para penyelenggara terkait akan diwajibkan untuk menyerahkan koordinat geografis asal suatu komoditas. Otoritas di negara-negara anggota akan memastikan hanya komoditas yang berasal dari wilayah bebas deforestasi, bisa memasuki pasar UE.

Dany Saputra

17 Nov 2021 - 17.10
A-
A+
UE Mulai Penuhi Janji Hapus Deforestasi dari Perdagangan Global

Beberapa produk Unilever, perusahaan consumer goods multinasional yang bermarkas di London, Inggris./BBC

Bisnis, JAKARTA - Uni Eropa mulai berupaya mewujudkan janji menghapus deforestasi dari perdagangan pangan dan produk pertanian global lainnya. Blok beranggotakan 27 negara itu sedang menyusun aturan yang memperketat masuknya enam komoditas ke kawasan.

Dikutip Bisnis.com dari Bloomberg, Rabu (17/11/2021), enam komoditas itu mencakup kedelai, daging sapi, minyak kelapa sawit, kayu, kakao, dan kopi, termasuk produk turunannya yang meliputi cokelat, kulit, dan furnitur.

Di bawah rancangan aturan itu, para penyelenggara terkait akan diwajibkan untuk menyerahkan koordinat geografis asal suatu komoditas. Otoritas di negara-negara anggota akan memastikan hanya komoditas yang berasal dari wilayah bebas deforestasi, bisa memasuki pasar UE.

Serangkaian peraturan ini akan melarang penempatan komoditas dan produk yang dihasilkan di lahan deforestasi atau degradasi setelah 31 Desember 2020.

Komisioner Lingkungan UE Virginijus Sinkevicius mengatakan regulasi ini akan diterapkan secara sama untuk seluruh perusahaan, baik dari UE atau negara ketiga, yang ingin menjual produk mereka ke Eropa.

"Ini tentang tanggung jawab kami sebagai salah satu ekonomi terbesar, yang sayangnya ikut mendorong deforestasi dan degradasi hutam di negara lain," ujarnya.

Lebih dari 100 negara dalam KTT COP26 di Glasgow, Skotlandia, yang berakhir pekan lalu menandatangani janji akan menghapus deforestasi dari perdagangan global makanan dan produk pertanian lainnya, seperti minyak kelapa sawit, kedelai, dan kakao, pada akhir 2030.

Brasil, Republik Demokratik Kongo, Rusia, dan Indonesia, yang mencakup 85% hutan dunia, ikut menandatangani perjanjian itu.

UE berusaha memimpin negara-negara di dunia dalam perlawananya terhadap perubahan iklim. Usulan ini bertujuan mengurangi kerugian keanekaragaman hayati dan memotong setidaknya 31,9 juta metrik ton emisi karbon per tahun, berdasarkan perkiraan Komisi Eropa. Pengurangan emisi karbon tersebut diperkirakan akan menghemat biaya setidaknya 3,2 miliar euro atau setara dengan US$3,6 miliar per tahun.

Rencana peraturan itu akan memerlukan dukungan dari negara-negara anggota dan parlemen Eropa. Sinkevicius mengklaim usulannya menerima banyak dukungan dari perusahaan-perusahaan. Beberapa di antaranya telah melakukan hal yang sama.

“Mereka senang bahwa kami akhirnya akan menerapkan regulasi untuk semua tanpa ada greenwashing atau upaya untuk membodohi konsumen," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Sri Mas Sari

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.