Bisnis, JAKARTA – Saat ini sikap proteksionisme yang dilakukan banyak negara dengan membatasi ekspornya kian mempercepat risiko krisis pangan global sementara harga hampir seluruh komoditas pangan di dalam negeri terus melambung.
Karena itu Presidensi G20 Indonesia dinilai harus mampu mengajak negara anggota G20 maupun negara observer di G20 untuk menekan ancaman krisis pangan global saat ini.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai tantangannya adalah proteksionisme. Saat ini banyak negara sudah mengamankan stoknya di dalam negeri sehingga melakukan pembatasan ekspor.
“Ini yang harus diselesaikan di G20. Presidensi G20 seharusnya bisa melakukan upaya untuk normalisasi perdagangan," tuturnya.