Bisnis, JAKARTA — Pasar saham Indonesia cenderung melemah akhir-akhir ini, sedangkan pasar surat utang atau obligasi masih mengantisipasi tantangan berat akibat berlanjutnya tren kenaikan suku bunga. Di antara kedua kelas aset ini, manakah yang paling prospektif untuk bisa dikoleksi investor?
Kinerja pasar saham dan obligasi sepanjang tahun ini dapat diukur berdasarkan kinerja indeks kompositnya. Di pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga hari ini, Selasa (4/10), ada di 7.072,26 atau sudah naik 7,46 persen year-to-date (YtD). Ini bukanlah posisi terbaiknya tahun ini.
Sementara itu, di pasar surat utang, Indeks Obligasi Komposit Indonesia atau Indonesia Composite Bond Index (ICBI) ada di level 333,83 atau hanya naik 0,29 persen YtD. Kinerja return ICBI mencerminkan pergerakan harga, yield, dan keuntungan pembayaran kupon dari pasar surat utang.
Menariknya, di Asean, baik pasar saham maupun pasar surat utang Indonesia, adalah yang terbaik. IHSG berada di urutan pertama sebagai indeks komposit terbaik di Asean, bahkan di Asia Pasifik. Sementara itu, berdasarkan data ASEAN3 Government Bond Indexes, indeks obligasi rupiah adalah yang terbaik.