Bisnis, JAKARTA - Uni Eropa bersikeras melakukan penyelidikan terhadap kereta cepat buatan CRRC Corporation asal China, pesaingnya di proyek transportasi Bulgaria. Langkah ini memulai perang penawaran yang bisa menambah ketegangan hubungan.
Komisaris pasar internal Uni Eropa Thierry Breton mengumumkan penyelidikan pada Jumat (16/2/2024). Ini adalah kasus pertama Komisi Eropa berdasarkan peraturan yang mulai berlaku tahun lalu yang dirancang untuk mencegah subsidi asing campur tangan di pasar tunggal, seperti dilaporkan Financial Times.
Perlu diketahui, CRRC Qingdao Sifang Locomotive, anak usaha dari CRRC Corp. melakukan penawaran jauh di bawah nilai kontrak dari dan pesaingnya Talgo dari Spanyol. Nilai kontrak dilelang di kisaran 610 juta euro (US$658,4 juta) untuk pembuatan 20 unit kereta cepat, dibandingkan dengan tawaran CRRC senilai 300 juta euro. Adapun Talgo membuka tawaran senilai 623 juta euro.
Padahal, tawaran dari China sudah termasuk pemeliharaan selama 15 tahun dan pelatihan staf. Saat ini, Uni Eropa menuduh Beijing memberikan subsidi hingga 1,75 miliar euro.