Bisnis JAKARTA – Emiten bank digital mencatatkan keuntungan beragam, ada yang moncer ada pula yang rugi membengkak. Lantas tren mana yang lebih dominan?. Kendati begitu, bank digital dinilai mempunyai sejumlah faktor pendorong pertumbuhan bisnis sepanjang tahun ini, salah satunya adalah permodalan.
Salah satu emiten bank digital yang mengantongi cuan adalah PT Bank Jago Tbk. (ARTO) hingga paruh pertama tahun ini. Laba bersih bank besutan Jerry Ng ini mencapai Rp40,51 miliar pada semester I/2023, tumbuh pesat 40,12 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Menyusul, PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) juga mencatatkan laba. Meskipun, laba bank digital naungan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) tersebut turun dari Rp15,37 miliar pada Juni 2022 menjadi Rp9,27 miliar pada Juni 2023.
Sementara itu, tercatat dua emiten bank digital masih mencatat rugi pada semester I/2023 yakni PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) dan PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK). Bank Neo Commerce mencatatkan rugi bersih sebesar Rp326,77 miliar, turun drastis dari kondisi rugi bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp611,43 miliar.