Upaya Bukalapak Penuhi Harapan Konsensus Analis

PT Bukalapak.com Tbk. optimistis bisa memenuhi proyeksi konsesus analis terkait kinerja keuangannya hingga akhir tahun ini. Perseroan sudah memiliki rencana strategis yang siap dieksekusi untuk meningkatkan peluang pertumbuhan bisnis.

Pandu Gumilar

14 Okt 2021 - 19.14
A-
A+
Upaya Bukalapak Penuhi Harapan Konsensus Analis

Direktur Utama PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) Rachmat Kaimuddin dan Komisaris Utama Bukalapak Bambang P.S. Brodjonegoro menunjukkan sertifikat pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia, Jumat (6/8/2021)/Istimewa

Bisnis, JAKARTA — Emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk. mencatat adanya peningkatan kinerja memasuki paruh kedua tahun ini, seiring dengan daya beli masyarakat yang tampaknya mulai pulih.

Dengan perkembangan tersebut, perseroan optimistis dapat memenuhi proyeksi kinerja yang diperkirakan oleh kalangan analis.

Presiden Bukalapak.com Teddy Oetomo yakin meski tidak pernah memberikan outlook atau target kerja, perseroan bisa memenuhi konsesus analis. Sebab, perseroan tetap menjaga pertumbuhan kinerja semester I/2021 dan melakukan ekspansi.

“Saya sempat cek simulasi konsesus analis dan kami yakin bisa memenuhi ekspektasi itu. Kami menjalankan strategi dan punya kapasitas untuk mengeksplorasi. Jadi, tidak cuma mempertahankan kinerja, tetapi bisa ekspansi,” katanya Kamis (14/10).

Teddy yakin kinerja perseroan akan sejalan dengan perkiraan konsesus analis Bloomberg. Adapun konsensus analis Bloomberg mengestimasikan pendapatan emiten berkode saham BUKA itu bisa menyentuh Rp2,05 triliun pada 2021 dan Rp3,36 triliun pada 2022.

Sementara itu, untuk rugi bersih perseroan masing-masing tahun mencapai Rp1,56 triliun dan Rp1,02 triliun.

Seiring dengan proyeksi itu, 94,1% atau sebanyak 16 sekuritas merekomendasikan beli. Target harga rata-rata menyentuh level Rp1.294. Jika dibandingkan dengan harga saham emiten berkode BUKA ini yang ditutup Rp745 hari ini, Kamis (14/10), masih ada potensi peningkatan sebesar 73,7%.

BUKA, lanjut Teddy, berkomitmen untuk mengembangkan bisnis online to offline (O2O) melalui segmen Mitra Bukalapak. Menurutnya, unit bisnis tersebut berpeluang besar untuk mendorong kinerja fundamental perseroan.

Pasalnya, UMKM di Indonesia berjumlah 64 juta unit sedangkan Mitra Bukalapak pada semester I/2021 baru tercatat 8,7 juta warung. Oleh karena itu, dia menilai bisa segmen ini tidak mengalami pertumbuhan akan berat bagi laju perseroan.

“Riset Nielsen menyatakan 90% Mitra Bukalapak hanya memakai satu aplikasi kami. Karena kami menginginkan untuk membuat mereka mendapatkan lebih banyak uang lagi,” pungkasnya.

Adapun, salah satu sekuritas yang merekomendasikan beli saham BUKA adalah Shinhan Sekuritas. Tim riset Shinhan Sekuritas berpendapat saham BUKA berpotensi tembus level Rp1.000. Alasannya, model bisnis O2O yang menyasar UMKM itu bakal menjadi katalis positif bagi laju saham perseroan.

“Model bisnis O2O akan meningkatkan pijakan di bisnis mikro-ritel. O2O adalah model bisnis yang memungkinkan toko ritel mikro offline untuk meningkatkan nilainya melalui platform,” sebut tim dikutip pada Kamis (14/10).

Berdasarkan data perusahaan 35% dari gross merchandise value (GMV) berasal dari produk fisik sedangkan 65% dari barang digital. Pada tahun 2020 GMV dihasilkan dari e-warung sekitar US$2,9 miliar sedangkan produk digitalnya US$3,98 miliar.

Tim riset berpendapat tren untuk GMV diperkirakan akan mencapai US$3 miliar bagi penjualan barang fisik dan US$55,4 miliar pada tahun 2025. Mereka percaya skema bisnis O2O akan menghasilkan lebih banyak kemitraan dalam ekosistem digital dan yang memiliki dampak positif untuk meningkatkan bisnis mikro-ritel.

“Dengan kepemimpinan yang kuat dalam jaringan mikro offline, banyak ruang untuk pertumbuhan e-commerce di Indonesia, dan pertumbuhan yang kuat dari GMV dan total processing value [TPV],” katanya.

Shinhan Sekuritas  menggunakan rata-rata rasio EV/Sales Growth e-commerce sebesar 0,23 kali sebagai jangkar untuk mendorong penilaian yang menyiratkan EV/Sales sebesar 16 kali. Valuasi itu mencerminkan 0,3 kali dari proyeksi 2023 EV/TPV BUKA.

Di sisi lain, Tim Riset JP Morgan menilai BUKA memiliki peluang pertumbuhan yang besar pada segmen Mitra Bukalapak. Pasalnya, perseroan adalah pemain nomer satu bisnis O2O dengan 8 juta partner.

“Profil pertumbuhan yang kuat di O2O dan dominasi pangsa pasar akan terus berfungsi sebagai titik diferensiasi utama,” ungkap tim.

Selain itu, BUKA ditopang oleh Grup Emtek sebagai pengendali utama. Di sisi lain, Grup Emtek atau PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) telah mengumumkan kerjasama dengan Grup Salim sebagai penguasa bisnis konsumer. Mereka percaya BUKA akan memegang peranan penting dalam kerjasama keduanya.

Tim Riset JP Morgan melihat tantangan terberat yang akan dihadapi perseroan berasal dari Tokopedia atau Shopee yang akan menyasar bisnis O2O.

MENINGKAT

Adapun, manajemen BUKA menyatakan TPV perseroan mengalami pertumbuhan usai semester I/2021. Teddy mengatakan perbaikan ekonomi secara nasional ikut mendorong pertumbuhan TPV perseroan.

Meski tidak mengatakan secara detil, Teddy menyiratkan perbaikan harga komoditas ikut meningkatkan transaksi di platform e-commerce maupun segmen O2O. Perseroan mencatat adanya peningkatan daya beli masyarakat terutama di luar Pulau Jawa. Pasalnya, bisnis komoditas menjadi penopang utama pendapatan masyarakat.

“Ini membantu penyeimbangan [daya beli] serta pertumbuhan dan bagi kontribusi di bisnis kami,” katanya.

Teddy menegaskan terdapat pertumbuhan TPV yang membuat kinerja perseroan berada dalam zona positif. Akan tetapi, kenaikan harga komoditas juga berdampak negatif bagi laju pergerakan saham.

Pasalnya, memasuki kuartal IV/2021, laju saham emiten berkode BUKA itu sempat turun hingga level terendah Rp695 per saham. Jauh dari harga penawaran umum pada posisi Rp850 per saham.

Teddy mengatakan telah terjadi rotasi portofolio yang dilakukan oleh investor di pasar modal. Menurutnya investor tengah memindahkan modal dari sektor teknologi ke sektor komoditas.

“Ada rotasi portofolio, tadinya [eksposur di sana] kurang sekarang mereka pindah ke sana. Hal ini terjadi bukan hanya di Bukalapak tapi juga perusaahan [teknologi] lain. Global tren juga menunjukkan hal yang sama,” katanya.

Meski demikian, Teddy mengaku tidak ambil pusing akan hal tersebut. Sebab fokus utama perseroan adalah meningkatkan kinerja dan melakukan ekspansi ke seluruh Indonesia.

Perseroan pun telah resmi menjalin commercial agreement dengan perusahaan logistik untuk menjadikan Mitra Bukalapak sebagai hub. Para Mitra Bukalapak akan diberdayakan untuk masuk dalam distribusi rantai logistik nasional.

“Mitra Bukalapak akan menajdi partner untuk menaruh barang yang akan dikumpulkan agen logistik. Mereka menjadi kantor cabang pembantu tanpa mengeluarkan belanja modal,” katanya.

Teddy mengatakan dari model bisnis tersebut para Mitra akan mendapatkan tambahan penghasilan. Di sisi lain, perseroan dapat memanfaatkan 8 juta Mitra untuk memperkuat bisnis logistik di Indonesia.

Menurut Teddy sektor logistik menjadi kunci penting bagi penduduk di negara kepulauan, tetapi memiliki dua tantangan utama. Pertama adalah pengirim barang dan kedua tempat orang mengirim barang.

Indonesia, lanjutnya, memiliki kebutuhan tinggi dalam poin kedua. Oleh karena itu, BUKA memanfaatkan para mitra untuk masuk dalam jalur rantai distribusi.

“Kami membantu mereka untuk bermitra dengan perusahaan logistik. Kami juga bikin 8 juta cabang [logistik] yang tidak terkoneksi menjadi bisa,” katanya.

Teddy mengatakan perseroan telah memberdayakan warung untuk menjadi lebih dari sekedar penjual barang konsumer, tetapi juga menjadi mitra logistik hingga agen tiket atau bahkan penjual voucher.

Dari hal tersebut, para mitra mampu meraup pendapatan tiga kali lipat lebih besar dari hanya berjualan barang.

“Investor awal juga bingung karena kalau melihat tech company lain di Asean lebih pilih insentifikasi. Tetapi, kami mengutamakan mereka bisa menambah penghasilan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.