Upaya Ekstra Keras Membangun Pembangkit EBT yang Kian Melempem

Indonesia memiliki potensi EBT yang sangat melimpah yang totalnya mencapai 3.686 gigawatt (GW). Hanya saja, pertumbuhan penggunaan EBT dalam bauran energi nasional, berdasarkan catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih kurang dari 1%.

Stepanus I Nyoman A. Wahyudi

18 Jan 2024 - 19.50
A-
A+
Upaya Ekstra Keras Membangun Pembangkit EBT yang Kian Melempem

Ilustrasi transisi energi

Bisnis, JAKARTA — Rencana pemerintah melalui Dewan Energi Nasional (DEN) yang akhirnya merevisi target bauran energi baru terbarukan (EBT) pada 2025 dari 23% menjadi 17%—19% sudah sepatutnya menjadi perhatian bersama. Masih minimnya pengembangan dan pemanfaatan EBT sebagai sumber tenaga pembangkit listrik di Indonesia, padahal potensinya sangat besar, harus segera dicarikan solusinya.

Terlebih, untuk bisa beralih menggunakan energi bersih dan ramah lingkungan tersebut memang tidaklah mudah, mengingat penggunaan energi fosil di Indonesia masih mendominasi. Hampir 90 persen sumber energi pembangkit listrik di Indonesia bahkan disebut-sebut adalah bahan bakar fosil.

Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi EBT yang sangat melimpah, mulai dari energi surya, bayu, hidro, bioenergi, panas bumi, hingga laut yang totalnya mencapai 3.686 gigawatt (GW). Hanya saja, pertumbuhan penggunaan EBT dalam bauran energi nasional, berdasarkan catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih kurang dari 1%.

Dalam catatan Kementerian ESDM tersebut, persentase EBT hingga akhir 2023 hanya mencapai 13,1% atau tumbuh 0,8% dari 2022 yakni sebesar 12,3%. Capaian ini masih sangat jauh dari target bauran energi yang ditetapkan jika mengacu pada Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) sebesar 17,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti
company-logo

Lanjutkan Membaca

Upaya Ekstra Keras Membangun Pembangkit EBT yang Kian Melempem

Dengan paket langganan dibawah ini :

Tidak memerlukan komitmen. Batalkan kapan saja.

Penawaran terbatas. Ini adalah penawaran untuk Langganan Akses Digital Dasar. Metode pembayaran Anda secara otomatis akan ditagih di muka setiap empat minggu. Anda akan dikenai tarif penawaran perkenalan setiap empat minggu untuk periode perkenalan selama satu tahun, dan setelah itu akan dikenakan tarif standar setiap empat minggu hingga Anda membatalkan. Semua langganan diperpanjang secara otomatis. Anda bisa membatalkannya kapan saja. Pembatalan mulai berlaku pada awal siklus penagihan Anda berikutnya. Langganan Akses Digital Dasar tidak termasuk edisi. Pembatasan dan pajak lain mungkin berlaku. Penawaran dan harga dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Copyright © Bisnis Indonesia Butuh Bantuan ?FAQ
Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.