Upaya Menahan Anjloknya Aset NFT

Aset digital non fungible token (NFT) kembali meningkat seiring pergerakan kripto yang juga membaik. Pengembangan komunitas di Indonesia pun digalakan demi menggairahkan investasi di aset ini.

Crysania Suhartanto

20 Des 2023 - 10.09
A-
A+
Upaya Menahan Anjloknya Aset NFT

Ilustrasi NFT./Istimewa

Bisnis, JAKARTA – Aset digital non fungible token (NFT) kembali meningkat seiring pergerakan kripto yang juga membaik. Pengembangan komunitas di Indonesia pun digalakan demi menggairahkan investasi di aset ini.

Berdasarkan data dari CryptoSlam, aggregator NFT terkemuka yang mengumpulkan dan menganalisis data dari jutaan NFT mengungkapkan, terdapat lonjakan penjualan volume NFT hingga 198% atau sebesar $918 juta selama periode Oktober hingga November 2023.

Salah satu platform jual beli dan investasi aset kripto, PT Pintu Kemana Saja (PINTU), menghadirkan program Pintu Community NFT dengan total hadiah mencapai Rp50 juta. Hal ini sebagai upaya tetap menggairahkan transaksi NFT di Indonesia.

Community NFT adalah program loyalitas yang ditujukan bagi komunitas PINTU untuk bisa mengoleksi non-fungible token (NFT) dengan menyelesaikan berbagai misi menarik yang ada di channel komunitas PINTU. 

Head of Community PINTU Jonathan Hartono mengungkapkan menjadi exchange pertama di Indonesia yang mengintegrasikan NFT demi memberikan pengalaman terbaik bagi komunitasnya. 

"Melalui program Pintu Community NFT ini kami mencoba menciptakan program gamification 'engage and earn', di mana teman-teman komunitas yang aktif, saling membantu, dan memberikan nilai kepada komunitas, bisa berkesempatan memenangkan berbagai hadiah dengan total nilai Rp50 juta,” ungkapnya, dikutip Rabu (20/12/2023).

Lebih jauh, program ini diikuti lebih dari 1.000 anggota yang telah menjalankan quest dan mengoleksi NFT di blockchain Polygon (MATIC) dan diharapkan dapat memberikan pengalaman unik untuk mendapatkan NFT di tengah membaiknya pasar NFT.

“NFT seringkali dinilai sebagai alat spekulasi saja, padahal kegunaannya sangat kaya, mulai dari alat untuk memverifikasi kepemilikan, ticketing, hingga mendapatkan reward dalam engagement seperti yang kami lakukan. Melalui program ini kami berharap teman-teman PINTU bisa secara langsung mengalami kegunaan dari teknologi NFT ini,” ujar Jonathan.

Aplikasi PINTU telah selesai menyelenggarakan program Pintu Community NFT yang dimulai sejak 16 Februari 2023 dan ditutup pada 16 Desember 2023. Sebanyak 10 orang pemenang telah menyelesaikan puluhan quest dan mengumpulkan poin NFT sebanyak 36.000 hingga akhir periode. 10 orang pemenang tersebut berhak mendapatkan total hadiah sebesar Rp50 juta yang terdiri dari aset kripto Rp25 juta dan belasan gadget menarik. 

Dia melanjutkan, komunitas kripto di Indonesia semakin besar dan diharapkan jumlahnya akan terus tumbuh dengan adanya narasi bull market pada 2024 dan 2025. "Dengan memperkuat basis komunitas kripto melalui NFT, kami yakin dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong adopsi Web3 di Indonesia,” terangnya.

DIANGGAP TIDAK BERHARGA

Dikutip dari Business Insider, hanya dua tahun setelah puncak euforia NFT, koleksi digital ini sudah tidak ada harganya.

Business Insider melaporkan pada September 2023, lebih dari 73.000 koleksi NFT yang sudah memiliki nilai 0 ETH atau gratis. Mirisnya, koleksi tersebut mencapai 95 persen dari keseluruhan koleksi yang ada di pasar.

Lebih lanjut, koleksi termahal di dunia dapat dibanderol hingga harga US$91,8 juta atau sekitar Rp1,4 triliun pada masanya. Namun, kini harga NFT yang paling mahal hanya berkisar US5-100 atau sekitar Rp76.000 hingga Rp1,5 juta.

Akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward mengatakan runtuhnya nilai NFT karena bisnis model yang tidak kuat. Dia juga menduga bahwa bisnis ini seperti monkey business.

Baca Juga : NFT Semakin Populer, Sudah Ada Regulasinya Belum? 

Monkey business adalah strategi bisnis yang dilakukan dengan cara merugikan orang lain untuk mengambil keuntungan pribadi. Istilah tersebut merujuk pada perilaku monyet yang pergi atau kabur setelah berhasil mendapatkan keuntungan atau makanan.

“Lebih seperti orang menjadi terpukau/terhipnotis oleh pembuat monkey business, yang membeli dan berinvestasi terjebak tanpa melihat sebenarnya apa yg diperlukan pasar atau customer secara langsung,” kata Ian kepada Bisnis. 

Ian juga berpendapat bahwa saat ini banyak dijumpai NFT yang sebenarnya berupa produk junk atau sampah, tetapi dipoles sehingga seakan-akan memiliki nilai yang tinggi pada masa depan. 

Hal itu yang membuat orang kemudian tertarik untuk membeli NFT, yang sebenarnya tidak memiliki nilai jual. 

Baca Juga : Persiapan Matang Hadapi Halving Bitcoin 2024 

DIMINTA WASPADA

ICT Institute menilai bisnis investasi kekinian yang belum jelas penilaiannya, seperti NFT, akan terus hadir di Tanah Air. Masyarakat diminta berhati-hati saat berinvestasi di dalam bisnis tersebut. 

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan kewaspadaan harus dilakukan karena banyak produk investasi baru yang hanya berasal dari euforia semata.

“Intinya dengan perkembangan digital, dengan investasi kekinian digital, masyarakat harus mempelajari lebih dalam apa yang menjadi layanan yang diberikan,” ujar Heru kepada Bisnis.

Heru mengatakan kewaspadaan ini tidak hanya berlaku pada NFT, melainkan juga teknologi terbaru lainnya seperti Metaverse dan koin kripto. Hal ini dikarenakan ketiga produk investasi baru ini memiliki model bisnis yang sama.

Menurut Heru, di dalam ketiga jenis model bisnis tersebut ada ‘permainan’ yang dilakukan, yang membuat produk yang sebenarnya tidak memiliki nilai menjadi sangat bernilai.

“Ini bikin orang jadi banyak membuat hal tersebut, tetapi kan ternyata nilainya sebenarnya tidak ada,” ujar Heru. 

Heru mengatakan masyarakat juga tidak boleh terpengaruh dari endorse ataupun konten yang dibuat para influencer ataupun selebgram. Hal ini dikarenakan barang-barang yang dipromosikan oleh para public figure belum memiliki kejelasan hingga saat ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Rinaldi Azka
Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.