Bisnis, JAKARTA — Besarnya kebutuhan aluminium di dalam negeri yang selama ini dipenuhi dari produk impor menjadi alarm betapa urgennya penambahan kapasitas terpasang smelter bauksit.
Terlebih, pemerintah memang berambisi menggandakan kapasitas produksi aluminium di Tanah Air menjadi 1,5 juta—2 juta ton pada 2025 untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat seiring dengan era transisi energi.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, saat ini terdapat dua smelter aluminium yang berdiri sendiri (stand alone) di Indonesia dengan kapasitas input 1 juta ton per tahun dan output 500.000 ton per tahun.
Adapun, sebanyak 500.000 ton diproduksi oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan 500.000 ton lainnya diimpor oleh PT Hua Chin Aluminium Industry.