Bisnis, JAKARTA— Perusahaan multifinance menyiapkan langkah untuk mengutak-atik strategi pendongkrak kinerja pembiayaan. Salah satunya adalah digitalisasi hingga tranformasi dengan menciptakan bisnis baru yang berbeda dari bisnis inti, misalnya pembiayaan kendaraan listrik.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding piutang pembiayaan hingga Oktober 2022 sebesar Rp427,58 triliun atau naik 11,38 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2021. Segmen pembiayaan kendaraan bermotor masih menempati posisi teratas dengan penyaluran pembiayaan terbesar.
Dari sisi digitalisasi, sejumlah perusahaan pembiayaan telah merancang strategi tersebut dengan beragam. Sebagian diantaranya mengembangkan platform digital yang dapat memudahkan konsumen mengakses pinjaman hinga cek status pinjaman. Sementara yang lainnya juga telah mengkaji untuk pembiayaan kendaraan listrik seiring dengan digencarkannya ekosistem bisnis ramah lingkungan.
Dalam hal ini, BRI Finance telah menyiapkan sejumlah strategi untuk tetap menjadi kinerja meskipun harus menghadapi tantangan ekonomi. Salah satu yang disiapkan adalah protect and extend yaitu melalui resegmentasi pada pembiayaan komersial. Lalu, perluasan publikasi dan digitalisasi bisnis, juga membangun kolaborasi payment gateway channel dan digitalisasi.