Bisnis, JAKARTA – Pemerintah memproyeksikan defisits anggaran pada RAPBN 2023 sebesar 2,85 persen dari PDB. Proyeksi tersebut setara dengan Rp598,2 triliun. Defisit anggaran biasanya akan ditutup dengan mencari sumber pembiayaan, baik dalam bentuk pinjaman atau dengan menjual surat utang melalui mekanisme pasar.
Terkait surat utang negara, Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato nota keuangan, Selasa (16/8/2022) menyebutkan untuk surat utang negara berjangka 10 tahun diberlakukan suku bunga sebesar 7,85 persen.
Presiden Jokowi dalam pidatonya menyampaikan bahwa pembiayaan pembangunan akan dicari dari sumber yang aman dan dikelola dengan hati hati. Pemerintah, lanjut Presiden, berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan fiskal.
Presiden juga menyebutkan bahwa tingkat rasio utang akan selalu dijaga agar tetap aman. Selain itu, Presiden menyatakan tentang pendalaman pasar keuangan.