Bisnis, JAKARTA – Tahun depan, Indonesia kembali menghelat pesta demokrasi lima tahunan. Mendekati pemilu selalu menimbulkan suasana ketidakpastian terutama dengan maraknya pemberitaan yang sarat dengan perdebatan antar partai politik, rencana kebijakan ke depan, dan janji-janji calon presiden. Kekhawatiran terhadap ketidakpastian menjelang pemilu juga berdampak pada pasar properti.
Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto berpendapat Indonesia telah menjalani beberapa periode pemilu dengan situasi yang beragam tetapi semuanya diakhiri dengan relatif kondisi stabil. Namun, sentimen mengenai situasi pemilu tidak bisa diabaikan.
Siklus ini dapat diamati pada siklus sebelumnya pemilu seperti pemilu tahun 2009 dimana investasi properti hanya tumbuh sebesar 3,3% dibandingkan sebelumnya 10,0%. Pada pemilu 2014, investasi hanya tumbuh sedikit menjadi 4,6% dari tahun sebelumnya yang sebesar. 4,4%. Pada pemilu 2019, investasi bertumbuh sebesar 4,5% dari tahun 2018 yang mengalami kenaikan 7.0%.
“Meskipun ada potensi tantangan, pemerintah Indonesia tetap bertahan optimistis investasi akan tetap bertahan pada tahun politik 2024,” ujarnya dalam laporan, Senin (27/11/2023).