Ekspor Mobil Melambat, Pabrikan Minta Pemerintah Beri Sokongan

Tak hanya pengapalan mobil dalam keadaan utuh (completely built-up) yang melambat, ekspor mobil dalam kondisi terurai (completely knock down) juga melemah. Demikian pula, ekspor suku cadang.

Nuhansa Mikrefin Yoedo Putra & Fatkhul Maskur

27 Apr 2024 - 07.10
A-
A+
Ekspor Mobil Melambat, Pabrikan Minta Pemerintah Beri Sokongan

Toyota juga melakukan ekspor ke beberapa negara di Timur Tengah. - Foto Bisnis

Bisnis, JAKARTA—Ekspor mobil pada kuartal pertama 2024 melambat signifikan setelah tiga tahun terakhir mencatatkan kenaikan. Kalangan pabrikan minta pemerintah memberi sokongan.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan bahwa volume pengapalan kendaraan bermotor pada kuartal pertama 2024 hanya 108.251 unit, turun 19,6% dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 134.566 unit.

Tak hanya pengapalan mobil dalam keadaan utuh (completely built-up) yang melambat, ekspor mobil dalam kondisi terurai (completely knock down) juga melemah. Demikian pula, ekspor suku cadang.

Pengapalan mobil CKD sepanjang Januari-Maret 2024 tercatat hanya 13.889 unit, turun 5,9% dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 14.755 unit.

Adapun ekspor suku cadang pada kuartal pertama 2024 tercatat hanya 39.812.606 pieces, anjlok 11,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 44.812.414 unit.

Adapun pengapalan mobil CBU dilakukan oleh 11 pabrikan, yakni Toyota, Daihatsu, Mitsubishi Motors, Hyundai, Suzuki, Honda, Isuzu, Hino, Wuling, DFSK, dan Hyundai-HIM.

Lima pabrikan juga mengekspor produksi secara terurai, yakni Toyota, Mitsubishi Motors, Hyundai, Suzuki, Wuling, dan DFSK. Adapun ekspor suku cadang mobil dilakukan oleh lima pabrikan, yakni Toyota, Honda, Hino, Hyundai, dan Suzuki.

Berbeda dengan sebagian banyak merek, Toyota berhasil memacu ekspor mobilnya secara utuh pada kuartal pertama 2024. Namun, merek Jepang ini tidak lagi mencatatkan ekspor CKD.

Hino, dan Wuling juga berhasil menambah volume ekspor mobil CBU.

Sebaliknya, Daihatsu, Mitsubishi Motors, Hyundai, Suzuki, Honda, Isuzu, hingga DFSK termasuk golongan pabrikan yang menderita penurunan ekspor mobil CBU pada kuartal pertama tahun lalu.


Baca juga

Siasat Pabrikan Truk Menghadapi Pasar Lesu

DUKUNGAN PEMERINTAH

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam menyatakan optimismenya bahwa pemerintah dapat memberikan dukungan berupa insentif, dan stimulus untuk menggenjot kinerja ekspor mobil.

Menurutnya, uluran tangan pemerintah dapat meningkatkan daya saing pasar domestik untuk merambah global, serta memperkuat posisi Indonesia.

“[Pemerintah bisa] memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan ekonomi global melalui perannya sebagai pencipta peluang pasar ekspor, khususnya dalam menghadapi tantangan akibat pelemahan nilai tukar rupiah,” katanya kepada Bisnis, Jumat (26/4/2024).

Menurutnya, kinerja ekspor industri otomotif merupakan salah satu pilar utama yang dapat menopang neraca dagang dari Indonesia. Hal ini juga dapat tercapai dengan adanya rantai pasok yang mumpuni dari hulu ke hilir.

Toyota juga berupaya mendorong pengembangan rantai pasok dalam negeri guna meningkatkan upaya substitusi impor dan restrukturisasi industri hulu yang berdampak kepada daya saing produksi dalam negeri.

Pada 2024, Toyota terus berupaya meningkatkan kinerja ekspor khususnya untuk model elektrifikasi seperti Kijang Innova Zenix HEV, dan Yaris Cross HEV. Daya saing juga akan terus ditingkatkan untuk merespons kondisi pasar ekspor, dan memenuhi kebutuhan konsumen negara tujuan.

TMMIN juga melakukan ekspor ke beberapa negara di Timur Tengah. Terjadinya konflik militer lantas membuat jalur perdagangan, hingga logistik berpotensi terdampak.

“Kami akan terus mempelajari kondisi pasar di Timur Tengah dan melakukan mitigasi risiko untuk menghadapi potensi gangguan yang mungkin timbul,” tuturnya.

Timur-Tengah mengontribusi ekspor mobil Indonesia sekitar 18%. Pada kuartal pertama 2024, volume pengapalan ke wilayah pasar ini sekitar 22.511 unit. Arab Saudi merupakan pasar terbesar (9.267 unit).

Pabrikan mobil Indonesia juga mengekspor mobilnya ke Bahrain, Uni Emirat Arab, Yordania, Kuwait, Lebanon, Oman, Qatar, Tunisia, dan Yaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Fatkhul Maskur

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.