Berburu Investasi Energi Hijau di Tengah Kegamangan Pengembang

Konsistensi pemerintah mempromosikan potensi investasi EBT di Tanah Air tidak sejalan dengan upaya menciptakan iklim usaha yang kondusif. Maka tak salah jika Indonesia belum menjadi target investasi EBT oleh sejumlah negara maju kalau disandingkan dengan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara.

Ibeth Nurbaiti

12 Jul 2022 - 12.12
A-
A+
Berburu Investasi Energi Hijau di Tengah Kegamangan Pengembang

Foto udara kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (5/3/2022). Kementerian ESDM mencatat realisasi bauran energi baru dan terbarukan (EBT) nasional pada tahun 2021 mencapai 11,5 persen yang sedikit mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan posisi bauran EBT per akhir 2020 lalu yang sebesar 11,2 persen. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Bisnis, JAKARTA — Keinginan pemerintah untuk mengakselerasi transisi energi dalam upaya mengurangi emisi karbon kian kuat, meskipun sejumlah tantangan masih mengadang. Upaya untuk menggait investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT) pun terus digencarkan demi target bauran energi nasional sebesar 23 persen pada 2025 tercapai.

Dalam berbagai kesempatan, Presiden Joko Widodo bahkan kerap menyuarakan pentingnya mempercepat transisi energi hijau sekaligus meminta dukungan dunia untuk mengembangkan ekosistem energi bersih di Indonesia.

Ajakan itu pun kembali dilontarkan Jokowi di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang berlangsung di Scholl Elmau, Jerman, Senin (27/6/2022).

Baca juga: Kala Payung Hukum Energi Bersih Tak Kunjung Terkembang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan Login Di Sini

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.