Bisnis, JAKARTA — Ambisi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai raja di industri baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) kian besar meskipun masih dihadapkan pada persoalan minimnya bahan baku, terutama lithium.
Kendati Indonesia dianugerahi sumber daya nikel yang melimpah, nyatanya komponen utama untuk bahan baku baterai kendaraan listrik seperti lithium dan graphite masih harus diimpor mengingat jumlah cadangan yang ditemukan di dalam negeri belum memadai untuk diproduksi secara ekonomis.
Baca juga: Elon Musk Puji Kesiapan Indonesia Bangun Ekosistem EV
Tak heran bila akhirnya pemerintah membuka keran impor untuk bahan baku industri baterai kendaraan listrik, bahkan mewacanakan untuk membebaskan bea masuk dan pajak pertambahan nilai (PPN) impor tersebut.