Blok East Natuna, ‘Harta Karun’ yang Belum Terjamah Kini Diincar

Ibarat ‘harta karun’ yang belum terjamah, lapangan gas raksasa East Natuna yang memiliki sejarah panjang dengan investor sejak ditemukan pada 1973, disebut-sebut menyimpan potensi sebesar 222 miliar kaki kubik (trilion cubic feet/Tcf) tersebut ternyata masih menjadi incaran.

Ibeth Nurbaiti

6 Des 2022 - 12.00
A-
A+
Blok East Natuna, ‘Harta Karun’ yang Belum Terjamah Kini Diincar

Ilustrasi pengembangan Blok Natuna D-Alpha atau yang sekarang disebut East Natuna mulai memasuki babak baru. Bisnis-Dok. PHE

Bisnis, JAKARTA — Lebih dari 45 tahun mandek, pengembangan Blok Natuna D-Alpha atau yang sekarang disebut East Natuna mulai memasuki babak baru. Pemerintah berencana melelang ulang ladang gas alam besar tersebut.

Tak hanya itu, pemerintah juga berencana untuk membagi Blok East Natuna menjadi tiga bagian, yakni lapangan Arwana-Barakuda, Lapangan D-Alpha, dan Lapangan Paus. Lapangan D-Alpha menjadi blok yang paling besar.

Baca juga: Sejarah Panjang East Natuna yang Selalu Ditinggal Pergi Investor

Untuk menarik investor, pemerintah juga tengah menggodok insentif khusus blok migas yang berada di wilayah yang sempat diperebutkan oleh China dan Indonesia, yakni Laut China Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan Login Di Sini

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.