COP26: Kejutan, China & Amerika Kerja Sama Atasi Perubahan Iklim

China dan Amerika Serikat secara me ngeutkan me ngumumkan kesepakatan untuk bekerja sama mengatasi perubahan iklim. Itu gterjadi di tengah gelaran Konferensi Perubahan Iklim COP26 di Glasgow.

M. Syahran W. Lubis

11 Nov 2021 - 11.38
A-
A+
COP26: Kejutan, China & Amerika Kerja Sama Atasi Perubahan Iklim

Pembangkit listrik berbahan batu bara di China./Caixin

Bisnis, JAKARTA – China dan Amerika Serikat bersepakat meningkatkan kerja sama iklim selama dekade berikutnya, dalam pengumuman mengejutkan pada KTT iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia, pada Kamis (11/11/2021).

Dua penghasil emisi karbondioksida (CO2) terbesar di dunia itu berjanji untuk bertindak dalam deklarasi bersama.

Kedua belah pihak akan "mengingat komitmen kuat mereka untuk bekerja sama" untuk mencapai tujuan kenaian maksimal suhu 1,5 derajat Celsius yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris 2015.

Mereka menyerukan peningkatan upaya untuk menutup "kesenjangan signifikan" yang tersisa untuk mencapai target itu.

Para ilmuwan mengatakan bahwa membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celsius akan membantu umat manusia menghindari dampak iklim terburuk. Ini dibandingkan dengan suhu pra-industri.

Di Paris, Prancis, pada 2015, para pemimpin dunia berjanji untuk mencoba menjaga dunia dari kenaikan pemanasan lebih dari antara 1,5 hingga 2 derajat Celsius melalui pengurangan emisi.

Negosiator iklim top China Xie Zhenhua di Glasgow, sebagaimana ditulis BBC, mengatakan kepada wartawan bahwa tentang perubahan iklim "ada lebih banyak kesepakatan antara China dan AS daripada perbedaan".

Presiden AS Joe Biden dan mitranya dari China Xi Jinping diperkirakan mengadakan pertemuan virtual paling cepat pekan depan. Kedua negara dipandang sebagai saingan global dalam sejumlah isu.

Dalam deklarasi bersama yang langka pada Kamis pagi WIB, ada sejumlah langkah yang disepakati dalam berbagai masalah termasuk emisi metana, transisi ke energi bersih, dan dekarbonisasi.

Akan tetapi China menolak untuk bergabung dengan kesepakatan awal pekan ini untuk membatasi metana, gas rumah kaca yang berbahaya. Perjanjian tersebut ditandatangani oleh hampir 100 negara lain. China malah berjanji untuk mengembangkan "rencana nasional" untuk mengatasi metana.

Xie diikuti oleh John Kerry, utusan iklim AS, yang mengatakan AS dan China "tidak kekurangan perbedaan, tetapi pada iklim, kerja sama adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan pekerjaan ini".

"Setiap langkah penting saat ini dan kami memiliki perjalanan panjang di depan kami," kata mantan Menteri Luar Negeri AS itu.

TUNJUKKAN KOMITMEN

Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional Jennifer Morgan menyambut baik deklarasi antara China dan AS, tetapi memperingatkan bahwa kedua negara perlu menunjukkan komitmen yang lebih besar untuk mencapai tujuan iklim.

"Pada akhirnya pernyataan mereka gagal memenuhi seruan negara-negara yang rentan terhadap iklim yang menuntut agar negara-negara kembali ke meja perundingan setiap tahun dengan ambisi yang lebih besar sampai kesenjangan 1,5 derajat Celsius ditutup,” tuturnya.

Kepala kebijakan iklim Uni Eropa Frans Timmermans mengatakan "sangat menggembirakan" melihat China dan AS bekerja sama. "Ini juga menunjukkan bahwa AS dan China tahu masalah ini melampaui masalah lain. Dan itu tentu membantu kami di sini di COP untuk mencapai kesepakatan", tambahnya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pengumuman itu merupakan "langkah penting ke arah yang benar."

COP26 adalah konferensi perubahan iklim terbesar sejak pembicaraan penting di Paris pada 2015. Sekitar 200 negara dimintai rencana mereka untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, yang menyebabkan pemanasan global, pada 2030.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Syahran Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.