Dampak Ketidaktepatan Subsidi BBM dan Ketimpangan Sosial

Indonesia disebut perlu menyesuaikan harga BBM karena subsidi energi dalam APBN-P sebagian besar menguntungkan rumah tangga menengah dan atas, yang selama ini menyerap konsumsi 42 persen—73 persen Solar dan 29 persen LPG bersubsidi.

Ibeth Nurbaiti

12 Jul 2022 - 12.12
A-
A+
Dampak Ketidaktepatan Subsidi BBM dan Ketimpangan Sosial

Warga beraktivitas di kawasan Kebon Melati, Jakarta, Kamis (17/2/2022). Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menargetkan penurunan kemiskinan ekstrem mencapai tiga juta penduduk pada tahun 2023 mendatang. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Bisnis, JAKARTA — Kebijakan pemerintah yang masih konsisten memberikan subsidi energi, terutama untuk bahan bakar minyak (BBM) dan gas minyak cair (LPG) dinilai cukup ampuh menjaga daya beli masyarakat terlebih di tengah ancamanan kenaikan harga pangan. 

Namun, jika pendistribusiannya dilakukan secara serampangan atau tidak tepat sasaran, tentunya akan berdampak pada peningkatan beban subsidi dan kompensasi yang harus digelontorkan pemerintah.

Apalagi, harga minyak dunia diperkirakan masih akan bertahan di level US$100-an per barel hingga akhir 2022, membuat beban subsidi dan kompensasi akan makin berat. Terlebih, tren peningkatan konsumsi BBM subsidi di dalam negeri juga masih sulit ditekan.

Baca juga: Lampu Kuning Subsidi BBM, Kebijakan Pro Rakyat yang Bikin Risau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan Login Di Sini

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.