Dering Alarm Lonjakan Konsumsi BBM Subsidi Kian Nyaring

Tren lonjakan konsumsi BBM subsidi masih sulit ditekan, padahal harga minyak dunia diperkirakan masih akan bertahan di level US$100-an per barel hingga akhir 2022. Kondisi ini menjadi alarm bagi pemerintah untuk segera melakukan tindakan penyelamatan agar tidak mengganggu ketahanan energi nasional.

Ibeth Nurbaiti

12 Jul 2022 - 12.12
A-
A+
Dering Alarm Lonjakan Konsumsi BBM Subsidi Kian Nyaring

Petugas melakukan pengisian bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu (29/6/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis, JAKARTA — Potensi jebolnya kuota subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang telah ditetapkan selama satu tahun ini kian besar jika pemerintah tidak segera melakukan pengendalian. Dampaknya, beban subsidi dan kompensasi yang harus ditanggung negara dipastikan akan makin berat.

Ditambah lagi dengan tren peningkatan konsumsi BBM subsidi di dalam negeri yang masih sulit ditekan, padahal harga minyak dunia diperkirakan masih akan bertahan di level US$100-an per barel hingga akhir 2022. Semestinya, kondisi ini bisa menjadi alarm bagi pemerintah untuk segera melakukan tindakan penyelamatan agar tidak mengganggu ketahanan energi nasional.

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bahkan memperkirakan kuota BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar bakal habis pada Oktober 2022, dengan tingkat rata-rata konsumsi masyarakat di kisaran 10 persen setiap harinya.

Baca juga: Lampu Kuning Subsidi BBM, Kebijakan Pro Rakyat yang Bikin Risau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan Login Di Sini

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.