Inflasi Ongkos Input, Akankah Reli Ekspansi Industri Bertahan?

Setelah 3 bulan berturut-turut PMI manufaktur RI berada di level ekspansif, pemerintah optimistis pertumbuhan industri akan berada di rentang 4 persen hingga 5 persen sepanjang 2021. Dengan catatan, tidak ada gelombang baru kasus Covid-19.

Reni Lestari

1 Des 2021 - 18.00
A-
A+
Inflasi Ongkos Input, Akankah Reli Ekspansi Industri Bertahan?

Pekerja memotong lempengan baja panas di pabrik pembuatan hot rolled coil (HRC) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten. ANTARA/ASEP FATHULRAHMAN

Bisnis, JAKARTA — Tekanan kenaikan harga bahan baku yang mendistorsi tren penguatan ekspansi manufaktur pada November 2021 dinilai hanya terjadi jangka pendek. Mahalnya biaya input lebih dipicu oleh siklus supercycle commodity yang bersifat sementara.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Industri Bobby Gafur Umar mengatakan purchasing managers' index (PMI) manufaktur Indonesia pada November 2021 di angka 53,9 masih berada di level ekspansif, menandakan industri masih bertumbuh.

Bulan sebelumnya, meski demikian, PMI bertengger di posisi 57,2. PMI manufaktur di atas ambang 50 menunjukkan industri di suatu negara masih bertumbuh.

(BACA JUGA: Ekspansi Manufaktur RI Mulai Mengendur Jelang Akhir 2021)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Wike D. Herlinda
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan Login Di Sini

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.