Menepis Tantangan Co-Firing Biomassa untuk PLTU Batu Bara

Kendati PLN mengeklaim implementasi co-firing biomassa dapat menurunkan emisi karbon yang selama ini dihasilkan dari batu bara sebagai bahan bakar pembangkit listrik serta bahan bakunya mudah didapatkan dan tidak perlu membangun pembangkit baru, ada isu deforestasi yang membayangi program co-firing.

Ibeth Nurbaiti

1 Jan 2023 - 10.30
A-
A+
Menepis Tantangan Co-Firing Biomassa untuk PLTU Batu Bara

Penggunaan co-firing biomassa diyakini mampu menekan emisi karbon yang selama ini dihasilkan dari batu bara sebagai bahan bakar pembangkit listrik, meskipun memang tidak terlalu besar. Istimewa-pln.co.id

Bisnis, JAKARTA — Komitmen PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk mengintensifkan co-firing biomassa pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara demi menekan emisi karbon tidaklah mudah. Sejumlah tantangan masih mengadang, terutama menyangkut isu lingkungan.

Kendati PLN mengeklaim implementasi co-firing biomassa dapat menurunkan emisi karbon yang selama ini dihasilkan dari batu bara sebagai bahan bakar pembangkit listrik serta bahan bakunya mudah didapatkan dan tidak perlu membangun pembangkit baru, ada isu deforestasi yang membayangi program co-firing tersebut.

Baca juga: Utak-Atik PLTU Batu Bara demi Netral Karbon yang Dilematis

Terlebih, peningkatan porsi co-firing pada pembangkit batu bara belakangan juga membuat pasar hulu limbah biomassa makin ketat. Relaksasi bahan baku untuk pembangkit yang dapat langsung memanfaatkan serbuk kayu (sawdust) makin mempersempit pasokan ke industri lanjutan pengolahan limbah menjadi pelet. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan Login Di Sini

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.