Bisnis, JAKARTA – Seiring terkendalinya wabah Covid-19 di Indonesia, kondisi ekonomi juga berangsur pulih. Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara yang ekonominya dinilai sudah kembali ke level prapandemi. Hal itu didukung penguatan di sektor-sektor utama penyumbang PDB seperti industri pengolahan, perdagangan, pertambangan, konstruksi dan pertanian. Di tahun 2023, pemerintah diyakini bisa menekan defisit anggaran hingga tetap berada di bawah 3 persen.
Pertumbuhan ekspor juga mendorong aktivitas produksi nasional. Di sisi lain, penerimaan negara dari sektor perpajakan mengalami peningkatan signifikan.
Sementara itu, penyerapan kerja meningkat dengan jumlah mencapai 2,6 juta lapangan kerja di tahun 2021. Hal itu berdampak langsung pada penurunan tingkat pengangguran. Angka kemiskinan pun, menurut keterangan resmi Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu (19/1/2022) menurun signifikan dari 27,55 juta di 2020 menjadi 26,50 juta di 2021.
Defisit fiskal yang melebar sampai 6,14 persen PDB di tahun 2020, menurun menjadi 4,65 persen PDB di tahun 2021 (berdasarkan realisasi sementara). Angka tersebut lebih rendah dari target awal di APBN 2021. Pada 2021 alokasi anggaran untuk PEN masih meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
BACA JUGA : Mengunci Inflasi Agar Tak Meninggi Saat Ramadan dan Idulfitri