Ongkos Angkut Jadi Tantangan Baru Pasokan Batu Bara PLTU

Disparitas harga ekspor dan harga domestic market obligation (DMO) batu bara yang sangat tinggi turut mengerek ongkos angkut batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dalam negeri.

Ibeth Nurbaiti

20 Des 2022 - 18.30
A-
A+
Ongkos Angkut Jadi Tantangan Baru Pasokan Batu Bara PLTU

Kapal tunda (tug boat) menarik tongkang berisi batu bara memasuki kawasan pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Minggu (10/7/2022). PT PLN Energi Primer Indonesia, subholding PT PLN (Persero), memproyeksikan kebutuhan batu bara untuk PLTU pada 2023 mencapai 161,2 juta ton, lebih rendah dibandingkan dengan estimasi kebutuhan 2022 yang mencapai 188,9 juta ton. Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis, JAKARTA — Keamanan pasokan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) pada 2023 dihadapkan pada bayang-bayang tingginya biaya freight atau ongkos angkut komoditas tersebut di dalam negeri.

Kendati secara volume pasokan batu bara PLTU diharapkan tidak terjadi kekurangan, tetapi pemenuhan kebutuhan tersebut diperkirakan cukup menantang seiring dengan reli harga komoditas emas hitam di pasar global yang masih berlanjut hingga akhir tahun ini.

Baca juga: Tatkala China-India-Indonesia Berkejaran Kuasai Pasar Batu Bara

Adapun, PT PLN Energi Primer Indonesia, subholding PT PLN (Persero), memproyeksikan kebutuhan batu bara untuk PLTU pada 2023 mencapai 161,2 juta ton, lebih rendah dibandingkan dengan estimasi kebutuhan 2022 yang mencapai 188,9 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan Login Di Sini

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.