Peluang Besar RI Kuasai Tembaga di Tengah Pasokan Ketat Dunia

Indonesia akan mengalami surplus tembaga mulai 2025, mengingat volume produksi katoda tembaga (copper) yang diproyeksikan akan lebih besar dari kebutuhan di dalam negeri.

Ibeth Nurbaiti

13 Des 2022 - 19.00
A-
A+
Peluang Besar RI Kuasai Tembaga di Tengah Pasokan Ketat Dunia

Pekerja melintasi areal tambang bawah tanah Grasberg Blok Cave (GBC) yang mengolah konsentrat tembaga di areal PT Freeport Indonesia, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu (17/8/2022). PT Freeport telah melakukan pengiriman konsentrat tembaga sebanyak 32 kali ke smelter di Gresik, Jawa Timur sejak Januari 2022. ANTARA FOTO/Dian Kandipi

Bisnis, JAKARTA — Makin tingginya animo sejumlah negara, termasuk Indonesia dalam mengakselerasi pengembangan dan penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) akan memicu terjadinya lonjakan permintaan terhadap nikel dan tembaga sebagai komponen utama kendaraan ramah lingkungan tersebut.

Kondisi ini, sekaligus menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk mengambil peran utama dalam ekosistem kendaraan listrik dunia, terutama dengan meningkatkan nilai tambah nikel dan tembaga lewat penghiliran.

Baca juga: Bersiasat Menjadi 'Raja' Baterai Kendaraan Listrik Dunia

Terlebih, Indonesia akan mengalami surplus tembaga mulai 2025, mengingat volume produksi katoda tembaga (copper) yang diproyeksikan akan lebih besar dari kebutuhan di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan login terlebih dahulu

BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.