Potensi Raya Bakauheni Harbour City Bak Kota di Singapura

Bakauheni Harbour City menjadi menjadi ikon baru warga Sai Bumi Ruwa Jurai yang dikembangkan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

Jaffry Prabu Prakoso

30 Apr 2024 - 20.35
A-
A+
Potensi Raya Bakauheni Harbour City Bak Kota di Singapura

Pengunjung sedang menikmati salah satu wahana di Bakauheni Harbour City. /ASDP

Bisnis, JAKARTA – Di penghujung libur panjang Lebaran tahun ini, Eky Danuarta memutuskan untuk mengajak adiknya ke Bakauheni Harbour City. Tempat wisata yang tengah viral dan menjadi perbincangan warga Lampung dan sekitarnya.

Vakansi ke BHC adalah yang kedua kalinya bagi Eky. Perdana, dia menikmati wahana yang ada bersama temannya pada Libur lebaran tahun 2023. Kini, dia ingin agar adik kesayangannya juga merasakan dan menikmati wisata anyar tersebut.

Berlibur ke BHC bukan tanpa sebab. Kunjungan perdana warga Bandar Lampung, Lampung itu ke sana sangat berkesan.

Meski Lampung sudah memiliki tempat wisata yang eksotis, Eky menilai BHC memiliki keunggulan sendiri. Salah satunya adalah suguhan Selat Sunda dengan latar belakang pulau-pulau kecil dan gunung.

“Rekomendasi banget [liburan ke BHC], HTM [harga tiket masuk] terjangkau, susana pemandangan yang indah, dan juga bisa berwisata sambil belajar,” katanya soal kesan kali keduanya ke BHC kepada Bisnis, Senin (29/4/2024).

Baca juga: Visit Asean Year 92, Kampanye Wisata Paling Spektakuler

Ramainya BHC di media sosial juga membuat Siti Nurjanah penasaran. Akhirnya dia berkesempatan untuk merasakan sendiri bersama keluarga juga di libur Lebaran tahun ini.

Berangkat menggunakan kendaraan pribadi dari Bandar Jaya, Lampung, Siti hanya membutuhkan waktu satu jam menggunakan tol sampai tujuan. Saat membayar tiket masuk dia kaget karena dengan harga promo, yakni Rp100.000, bisa menikmati semua wahana sepuasnya.

Karena sedang momen libur panjang, kondisi di BHC cukup ramai. Akan tetapi Siti dan keluarga tetap merasa suasananya menyenangkan.

Itu karena fasilitas yang disediakan lengkap. Tempat makan luas dengan beraneka ragam menu dan harga masih dalam batas normal. Ruang ibadah dan kamar mandi pun bersih.

“Rasa penasaran terbayar sudah. Wahananya sangat lengkap dan cocok untuk anak-anak. Anak-anak happy, orangtua juga happy,” jelasnya. 



Bakauheni Harbour City atau dikenal dengan sebutan BHC tepat berada di tepi laut dan selemparan batu dengan Pelabuhan Bakauheni, Lampung. 

Tempatnya cukup strategis karena menjadi pintu masuk-keluar Pulau Sumatra dari atau ke Jawa menggunakan transportasi laut. BHC juga menjadi tempat istirahat sejenak pengemudi jarak jauh.

Beroperasi sejak April 2023, tempat wisata terpadu itu kini menjadi ikon baru warga Sai Bumi Ruwa Jurai yang dikembangkan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). 

Hal tersebut terlihat dari kunjungan ke BHC, khususnya Krakatau Park yang mencapai 88.469 orang dan Siger Park mencapai 115.694 orang serta 44.600 kendaraan selama tahun 2023.

Sedangkan selama libur Idulfitri 2024, ASDP mencatat ada 30.625 orang dan 8.823 kendaraan yang mengunjungi BHC.

Baca juga: Menjajal Wisata Hollywood van Moyudan di Yogyakarta

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menilai BHC bisa menjadi destinasi wisata baru yang terletak di kawasan tepi laut (waterfront tourism destination).

“Sehingga memberikan alternatif tujuan wisata. Apalagi Bakauheni menjadi gerbang awal wisatawan yang hendak menuju ke Pulau Sumatra,” kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya dikutip melalui situs ASDP.

Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi menerangkan bahwa perseroan berkomitmen untuk mengakselerasi proyek pembangunan destinasi wisata waterfront. Ini merupakan konsep yang meniru kesuksesan pembangunan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

“Ini bagi kami sangat membanggakan karena di situlah sekali lagi negara hadir. Bagaimana ekonomi bisa berkembang kemudian kesejahteraan masyarakat semakin meningkat,” terang Ira.

Pengamat BUMN Research Group Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) mengatakan bahwa BHC termasuk gagasan diversivikasi produk yang masih berhubungan dengan bisnis utama ASDP.


Bakauheni Harbour City. /ASDP

Dia menyamakan dengan konsep yang dilakukan Harbour Bay Batam atau HarbourFront Singapore. Intinya adalah bagaimana bisa mengutilisasi secara optimal aset properti. Dengan begitu, dapat menghasilkan nilai tambah yang optimal.   

Apalagi, laju pertumbuhan transportasi Jawa-Sumatra akan meningkat pesat sejalan dengan makin terkoneksinya jalan tol trans Sumatra.

“Kalau melihat kawasan HarbourFront Singapore, maka konsep TOD [pembangunan kota] juga bisa dijalankan. Berbagai properti komersial, industri retailer, dan juga pusat perbelanjaan bisa menjadi magnet bagi pengunjung,” kata Toto yang juga Dosen FEB UI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Rayful Mudassir
Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.