Bisnis, JAKARTA — Penemuan ladang minyak dan gas bumi (migas) oleh perusahaan Inggris, Premier Oil Andaman Ltd. di Blok Andaman II perairan Aceh memberikan harapan baru bagi Indonesia.
Di tengah kian lesunya torehan investasi hulu migas di Tanah Air, temuan cadangan baru itu bisa menjadi magnet untuk menggait investor migas. Apalagi, selama ini Indonesia diyakini masih memiliki peluang besar untuk mengembangkan industri migas karena memiliki potensi yang sangat besar.
Baca juga: 'Buka-Bukaan' KKKS Menangkap Peluang Emas di Hulu Migas
Mengutip data yang disampaikan Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), banyak cekungan baik offshore maupun onshore seluas lebih dari 460.000 kilometer persegi yang disebut-sebut menjadi 'harta karun' Indonesia. Setidaknya ada 128 cekungan yang dimiliki Indonesia, tetapi yang berproduksi baru mencapai 20 cekungan.