Kredit Macet KB Bukopin Rp10 Triliun dan Aksi Membersihkannya

Begini cara KB Bukopin (BBKP) bersih-bersih kredit macet yang nilainya mencapai Rp10 triliun. Berapa posisi NPL?

Jaffry Prabu Prakoso

29 Des 2022 - 22.01
A-
A+
Kredit Macet KB Bukopin Rp10 Triliun dan Aksi Membersihkannya

Karyawati melayani nasabah di kantor cabang PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP), Jakarta, Selasa (28/6/2022). /Bisnis-Abdurachman

JAKARTA – PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) masih akan terus melakukan pembersihan kredit macet atau kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) selama kurun 3 tahun–4 tahun ke depan dengan nominal kredit macet diperkirakan mencapai Rp10 triliun.

Deputy President Director KB Bukopin Robby Mondong menuturkan bahwa untuk mencapai status bank bersih, emiten bersandi saham BBKP ini akan membereskan kredit bermasalah yang saat ini masih menghantui perusahaan.

“Kami berencana membersihkan sekitar Rp10 triliun [kredit macet]. Bisa melalui bulk sales atau penerbitan obligasi syariah atau sukuk,” ujar Robby dalam paparan publik, Rabu (28/12/2022).

Robby menjelaskan bahwa BBKP akan merombak sistem penilaian kredit, analisa keuangan, serta penilaian agunan guna meningkatkan kualitas kredit ke depan. Komunikasi antara perusahaan dengan komunitas pasar modal dan publik juga akan diperbaiki.


Nasabah bertransaksi di mesin anjungan tunai mandiri milik PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) di Jakarta, Selasa (28/6/2022). Bisnis/Abdurachman


Dia menambahkan bahwa melalui kepercayaan yang telah diberikan oleh para pemegang saham, perseroan berkomitmen untuk membangun struktur permodalan, sumber daya manusia, dan transformasi digital yang kuat ke depan.

Adapun, pemegang saham pengendali Bukopin yakni KB Kookmin Bank Ltd telah menyuntikkan modal Rp12,4 triliun sejak masuk sebagai pemegang saham perseroan pada 2018.

Robby menuturkan bahwa Kookmin Bank, yang berasal dari Korea Selatan, masuk pertama kali sebagai pemegang saham Bukopin pada 2018 dengan mengakuisisi 22 persen saham.

Berselang setahun kemudian, Kookmin Bank resmi menjadi pemegang saham pengendali atau PSP dengan kepemilikan sebesar 67 persen. Semenjak menjadi PSP, Kookmin memulai transformasi bisnis dan operasional di tubuh Bukopin secara komprehensif.

Baca juga: Alarm Tren Peningkatan Rasio Kredit Macet Fintech Lending

Komposisi pemegang saham Bukopin hingga akhir September 2022 dipegang oleh Kookmin Bank dengan kepemilikan 67 persen saham, diikuti oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebesar 1,53 persen, dan publik menggenggam 31,47 persen saham.

Secara terpisah, Direktur KB Bukopin Seng Hyup Shin menuturkan bahwa tahun depan, perseroan telah menargetkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) dapat mencapai di bawah 5 persen dan rasio loan at risk (LAR) di bawah 20 persen.

Rugi Masih Membengkak jadi Rp2,63 Triliun 

Sementara itu, BBKP mencatatkan pembengkakan kerugian konsolidasi 629,38 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) per kuartal III/2022 menjadi Rp2,63 triliun dari rugi Rp361 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Modal Tebal Penyaluran Kredit

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, rugi bersih yang membengkak ini didorong oleh adanya impairment aset atau penurunan nilai aset keuangan yang mencapai Rp2,78 triliun per kuartal III/2022.

Meski begitu, pendapatan bunga bersih Bank KB Bukopin meningkat 44,41 persen YoY dari Rp611,15 miliar menjadi Rp882,54 miliar. Beban bunga bank tercatat menyusut 17,6 persen YoY dari Rp2,58 triliun menjadi Rp2,13 triliun.

Sementara, marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) Bank KB Bukopin juga meningkat menjadi 1,40 persen per September 2022 dari 0,91 persen per September tahun lalu.

Jumlah dana yang dihimpun BBKP menurun 12,89 persen YoY menjadi Rp49,2 triliun. Porsi paling besar dana pihak ketiga (DPK) Bank KB Bukopin berasal dari jumlah deposito yang mencapai Rp38,38 triliun atau 78,02 persen dari total DPK.


Bank KB Bukopin mencatatkan penyusutan aset 2,47 persen YoY menjadi Rp87,07 triliun per kuartal III/2022. Perseroan juga mencatatkan penurunan penyaluran kredit dari Rp57,93 triliun per kuartal III/2021 menjadi Rp51,82 triliun per kuartal III/2022.

Penyaluran kredit Bank KB Bukopin tidak ekspansif sejalan dengan upaya perbaikan kredit macet. Sampai dengan kuartal III/2022, perseroan mencatatkan penurunan NPL nett dari 4,94 persen per September 2021 menjadi 4,84 persen per September 2022.

Meski begitu, NPL gross perseroan tercatat meningkat dari 8,15 persen per kuartal III/2021 menjadi 8,63 persen per kuartal III/2022. (Dionisio Damara dan Fahmi Ahmad Burhan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Jaffry Prabu Prakoso

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.