Lampaui Target, Jumlah Nasabah Baru Holding UMi Capai 6,85 Juta

Integrasi layanan ketiga entitas BRI, Pegadaian, dan PMN melalui Gerai Senyum sudah mencapai 1.003 lokasi, atau telah lebih tinggi dibandingkan target awal yang mencapai 1.000 lokasi Gerai Senyum.

Jaffry Prabu Prakoso

13 Sep 2022 - 15.49
A-
A+
Lampaui Target, Jumlah Nasabah Baru Holding UMi Capai 6,85 Juta

JAKARTA – Target Holding Ultra Mikro (UMi) untuk mendorong UMKM Ultra Mikro tercapai. Jumlah nasabah baru mencapai 6,85 juta per Agustus.

Corporate Secretary BRI selaku induk holding Aestika Oryza Gunarto mengatakan hingga Agustus 2022 integrasi layanan ketiga entitas BRI, Pegadaian, dan PMN melalui Gerai Senyum sudah mencapai 1.003 lokasi, atau telah lebih tinggi dibandingkan target awal yang mencapai 1.000 lokasi Gerai Senyum. 


Baca juga: LPDB-KUMKM Salurkan Dana Bergulir Perkuat Modal Koperasi di Bali


Sementara itu, dari sisi nasabah baru Ultra Mikro (UMi) mencapai 6,85 juta lebih tinggi dari target sebanyak 3,3 juta. Nasabah PNM Mekaar yang bergabung sebagai Agen BRILink sudah mencapai lebih dari 40.000 agen.

Aestika mengatakan bahwa per Agustus 2022 tercatat lebih dari 88.000 nasabah UMi berhasil dinaik-kelaskan menjadi nasabah segmen mikro.


Ilustrasi pembiayaan mikro


Selain itu, jumlah nasabah yang telah diintegrasikan ketiga entitas Holding UMi mencapai 23,5 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan sebesar Rp183,9 triliun. 

“Hal tersebut mencerminkan kemampuan bayar nasabah ultra mikro yang baik,” kata Aestika kepada Bisnis, Senin (12/9/2022). 

Aestika menjelaskan bahwa salah satu tujuan berdirinya Holding Ultra Mikro, yakni memberikan akses layanan keuangan kepada masyarakat seluas-luasnya dengan biaya seefisien mungkin.


Baca juga: Dampak Digitalisasi UMKM, Makin Cuan Hingga Kurangi Pengangguran


Di samping itu, adanya holding UMi juga diharapkan dapat mengurangi praktik rentenir (loan shark) di tengah masyarakat. 

Berdasarkan catatannya, dari 30 juta pelaku usaha UMi yang belum mendapatkan layanan keuangan formal, terdapat lebih dari 12 juta pelaku usaha yang masih bergantung dari pinjaman para kerabat dekat dan rentenir. Sedangkan 18 juta lainnya bahkan belum terlayani. 

BRI mengambil upaya untuk mengentaskan kelompok usaha segmen ultra mikro dari permasalahan tersebut. Terbukanya akses pembiayaan bagi usaha UMi akan memberikan fleksibilitas dan daya adaptasi yang baik bagi pengembangan usaha. 

“Di samping itu, mendekatkan jangkauan inklusi keuangan pada kelompok ini dapat membuka ruang tumbuh usaha menjadi lebih potensial,” kata Aestika. 


Pekerja menunjukkan kedelai di pabrik pembuatan tahu, Desa Ploso, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (21/7/2022). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho


Aestika mengatakan bahwa strategi BRI untuk memberdayakan pelaku UMKM utamanya ultra mikro tersebut melalui digitalisasi, yakni go smaller, go shorter, go faster. 

BRI akan menyiapkan ticket size kredit yang lebih kecil untuk segmen ultra mikro, menyediakan pinjaman dengan tenor lebih pendek, dan pemrosesan yang lebih cepat melalui aplikasi BRISPOT. Tujuannya adalah agar tercipta sebuah proses dan sistem yang lebih efisien. (Leo Dwi Jatmiko)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Jaffry Prabu Prakoso

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.