Orang Dekat Kena Covid-19, Bagaimana Harus Bersikap?

Bukan Covid yang picu meningkatnya angka kecemasan dan depresi tetapi sikap seseorang terhadap Covid itu sendiri

Rustam Agus
12 Jul 2021 - 14.34
A-
A+
Orang Dekat Kena Covid-19, Bagaimana Harus Bersikap?

Bisnis, JAKARTA – Tak diragukan lagi jika Pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak pada kesehatan mental masyarakat di seluruh penjuru dunia.

Berdasarkan hasil Swaperiksa PDSKJI  67,3 persen orang di masyarakat mengalami gejala Ansietas (kecemasan) dan 67,2 persen orang di masyarakat mengalami gejala depresi sejak pandemi Covid-19 di Indonesia.

Menurut dr Zulvia Oktanida Syarif, SpKJ melalui laman Instagramnya, Senin (12/7/2021), sebetulnya bukan Covid yang menyebabkan meningkatnya angka kecemasan dan depresi di masyarakat, tetapi sikap seseorang terhadap Covid.

 “Sikap kita dalam menghadapi situasi pandemi inilah yang menimbulkan kecemasan dan  depresi,” katanya.

Beberapa orang mungkin membutuhkan dukungan mental dari orang lain agar mereka tidak merasa cemas dan depresi ketika menghadapi pandemi, terutama bagi mereka yang terkonfirmasi Covid-19.

Dukungan mental melalui kalimat positif bisa membantu mereka untuk melalui masa sulitnya.

Namun, Anda perlu berhati-hati saat memilih kalimat dukungan.

Jangan sampai apa yang Anda sampaikan justru membuat mereka merasa tidak nyaman dan semakin sedih.

Maka dari itu pemilihan kata yang tepat sangat penting agar Anda terhindar dari toxic positivity.

Toxic positivity adalah kondisi ketika seseorang memaksa orang lain yang sedang dalam masalah untuk selalu melihat sisi baik dari apa yang terjadi tanpa mempertimbangkan pengalaman yang dirasakan orang tersebut, dan tanpa memberikan kesempatan orang tersebut untuk mengeluarkan emosinya.

Lalu kalimat apa yang sebaiknya Anda gunakan?   Seorang dokter spesialis stimulasi otak dan psikiater, dr Santi Yuliani, SpKJ menyebutkan ada tiga kalimat wajib yang harus Anda tanyakan, yaitu apa kabarmu hari ini? Bagaimana kondisimu? Apa yang bisa aku bantu?

Hindari memberikan nasihat yang tidak perlu karena akan memberi kesan menggurui dan menyalahkan, serta menyuruh mereka untuk bertobat dan mohon diampuni dosanya karena menurut dr Santi, positif Covid-19 tidak ada hubungannya dengan dosa.

Daripada memberikan nasihat yang tidak perlu, tunjukkan empati Anda.

Validasi emosi mereka dan berikan mereka kesempatan untuk mencerna apa yang sedang terjadi.

Santi menegaskan bahwa sedih, marah, kecewa dan cemas adalah manusiawi, tidak salah dan wajar.

Dia juga menyarankan beberapa kalimat dukungan berikut untuk mereka yang terinfeksi Covid-19 seperti, “Kamu boleh menangis, menangis saat ini sangat diperlukan untuk membuatmu lega”

 “Sedih adalah hal yang wajar saat kamu mengalami cobaan”   “Ya, ini pasti berat, kamu tidak perlu buru-buru bangkit, tidak apa-apa jika kamu butuh waktu”   “Semoga kondisimu bisa berangsur membaik dari hari ke hari”

“Apabila kamu membutuhkan teman untuk berbicara, jangan sungkan-sungkan untuk menelponku ya”  (Ni Luh Anggela)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Rustam Agus

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.