Bisnis, JAKARTA — AirAsia akhirnya meluncurkan layanan jasa transportasi berbasis platform daring (e-hailing ride) yang diberi nama AirAsia Ride, di Malaysia.
Layanan baru maskapai penerbangan ini akan bersaing dengan Grab dan layanan e-hailing lainnya di Malaysia, dan dapat diakses melalui Super App perusahaan yang juga menyediakan layanan pesan antar makanan, belanja, serta layanan pemesanan hotel dan penerbangan.
Untuk saat ini, AirAsia Ride hanya tersedia di Kuala Lumpur di negara bagian Selangor, dan akan diluncurkan ke negara bagian lain seperti Penang, Kelantan, Melaka, Johor, Sabah, dan Sarawak pada akhir tahun ini.
Menurut Amanda Woo, CEO of AirAsia Super App, ada juga rencana untuk menawarkan AirAsia Ride di negara Asean lainnya seperti Thailand dan Indonesia pada masa mendatang.
Aplikasi AirAsia App.-Sumber: AirAsia
AirAsia Ride beroperasi dengan cara yang mirip dengan layanan e-hailing lainnya. Perusahaan itu mengeklaim bahwa ada perbedaan penting untuk memberi kenyamanan yang lebih besar kepada pelanggan.
Misalnya, seperti dikutip dari paultan.org, Rabu (25/8/2021), Anda akan dapat memilih pengemudi pilihan Anda dari daftar daripada meminta platform menetapkannya untuk Anda, dengan detail yang relevan seperti jarak pengemudi dari Anda dan profil pribadi yang ditampilkan.
Bahkan, tersedia Allstar Ride, dengan pengemudinya adalah pilot dan awak kabin AirAsia, tergantung pada ketersediaan.
Kebebasan memilih ini bertumpuk di atas kemampuan yang sudah dikenal untuk memilih jenis kendaraan pilihan Anda (kompak, premium, enam tempat duduk, MPV premium, taksi atau hanya mengambil apa pun yang tersedia).
Dalam hal harga, tarif AirAsia Ride ditetapkan rata-rata 1 tinggit per kilometer, tidak termasuk biaya tol.
Anda akan dapat memesan kendaraan sesuai dengan permintaan atau memesan wahana terlebih dahulu meskipun yang terakhir membutuhkan jumlah minimum 20 ringgit, seperti dilaporkan Soyacincau.
Seperti halnya Grab, Anda juga dapat menambahkan tips saat melakukan pemesanan untuk memberi insentif ekstra kepada pengemudi untuk menerima pekerjaan tersebut.
Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai atau menggunakan kartu kredit dan debit, dan perusahaan berencana untuk mengizinkan penumpang membayar perjalanan menggunakan poin Big mereka pada masa mendatang.
Sementara penumpang memiliki banyak keuntungan, AirAsia Ride juga menerapkan konsep driver-forward yang dikatakan akan memungkinkan mitra pengemudi untuk meningkatkan pendapatan mereka secara keseluruhan.
AirAsia Ride membebankan biaya platform 15 persen pada pengemudinya, yang lebih rendah dari rata-rata 20 persen di pasar, memungkinkan pengemudi untuk membawa pulang 85 persen dari tarif yang mereka peroleh.
Sementara itu, AirAsia Ride menggunakan data yang dikumpulkan untuk mengoptimalkan waktu pengemudinya guna meningkatkan efisiensi dan pendapatan mereka.
Sebagai contoh, pengemudi dapat melakukan perjalanan pulang pergi bandara dengan interval tunggu terpendek berdasarkan perkiraan waktu kedatangan penerbangan penumpang.
Perusahaan menambahkan bahwa mereka tidak akan menghukum pengemudinya karena menolak perjalanan yang ditugaskan, yang berbeda dari biasanya.
Sebaliknya, perusahaan menggunakan model yang memberi pengemudi lebih banyak penghargaan dan manfaat untuk menyelesaikan lebih banyak pekerjaan.
Saat ini, ada sekitar 1.500 mitra pengemudi terdaftar, tetapi perusahaan mengharapkan 5.000 lebih untuk bergabung dalam 6 bulan ke depan dengan ekspansi nasionalnya. Semua pengemudi memiliki lisensi kejuruan fisik (PSV) yang diperlukan, divaksinasi lengkap, dan diuji secara teratur.