Free

IMF Tak Akui Pemerintahan Taliban

Afghanistan semestinya menerima bagian SDR senilai US$455 juta pada 23 Agustus. Sayangnya, IMF menganggap pemerintahan Taliban tak memperoleh pengakuan internasional.

19 Agt 2021 - 18.26
A-
A+
IMF Tak Akui Pemerintahan Taliban

Logo The International Monetary Fund (IMF)./Reuters

Bisnis, JAKARTA - Dana Moneter Internasional tidak mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan. Akibatnya, negara itu tidak dapat menarik dana cadangan di IMF yang dikenal dengan istilah special drawing rights.

Semestinya Kabul menerima bagiannya senilai US$455 juta yang akan ditransfer ke Da Afghanistan Bank (DAB) --bank sentral Afghanistan—pada 23 Agustus.

Menurut aturan IMF, 190 anggota lembaga keuangan internasional itu mendapatkan aset yang dialokasikan secara proporsional berdasarkan andil mereka terhadap produk domestik bruto global. Sebagian besar negara diizinkan menarik dana cadangan itu untuk membayar utang atau belanja kesehatan pandemi. Untuk Afghanistan, bagian itu 0,07% dari total SDR senilai US$650 miliar.

Sayangnya, IMF menganggap pemerintahan Taliban tak memperoleh pengakuan internasional.

"Seperti biasa, IMF dipandu oleh pandangan masyarakat internasional. Saat ini ada ketidakjelasan dalam komunitas internasional mengenai pengakuan pemerintah di Afghanistan," kata juru bicara IMF, dikutip Bisnis.com dari Bloomberg, Kamis (19/8/2021).

Afghanistan bergabung dengan sekelompok kecil negara, seperti Venezuela dan Myanmar, yang akan seharusnya bisa menerima aset dari IMF, tetapi tidak dapat menguasainya karena kekurangan pengakuan internasional.

Ini merupakan pukulan bagi pemerintahan Afghanistan yang baru, di mana sebagian besar warga masih tak terjangkau akses perbankan. Hampir 75% dari hampir 40 juta warga negara itu tinggal di daerah perdesaan, sedangkan mayoritas bank berada di tiga kota besar, menurut data Bank Dunia.

Mata uang Afghanistan tidak diterima untuk perdagangan lintas batas, membuat negara itu bergantung pada dolar AS dan sistem transfer informal yang sering digunakan di dunia Muslim yang dikenal sebagai hawala.

Metode pemindahan uang tunai berbasis kepercayaan yang berusia berabad-abad menopang perdagangan internasional di seluruh Timur Tengah dan Asia Selatan sebelum kemunculan perbankan modern.

Menurut seorang pejabat Departemen Keuangan, pemerintahan Biden mengambil langkah-langkah untuk mencegah Taliban menggunakan cadangan yang dialokasikan IMF. Sekelompok 18 anggota parlemen Republik juga menulis surat kepada Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan memintanya untuk campur tangan di IMF untuk mencegah Pemerintah Taliban menggunakan cadangan.

Pada saat yang sama, AS membekukan hampir US$9,5 miliar aset milik bank sentral Afghanistan dan menghentikan pengiriman uang tunai ke negara itu. Ajmal Ahmady, Gubernur DAB melarikan diri dari negara itu awal pekan ini.

 

Reporter: Reni Lestari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.